BENGKULU, BE - Banyaknya jumlah siswa yang tidak lulus, menyebabkan Bengkulu menduduki peringkat ke-30 dari 34 provinsi Se-Indonesia, tak serta merta menjadikan Bengkulu terpuruk dalam nilai UN. \" Berdasarkan ketidaklulusan, mungkin berada di posisi 30. Namun secara nilai, Provinsi Bengkulu bisa saja tidak berada di posisi tersebut, \" ujar Kadispendik Provinsi, Drs Rusdi Bakar MPd yang diamini ketua Panitia UN, R Wahyu DP saat jumpa pers di rumah dinasnya, Sabtu (14/6), kemarin.
Diakui Rusdi, peringkat Provinsi Bengkulu diposisi tersebut belum memuaskan, terlebih berada dibawah Provinsi Papua. Ada beberapa faktor yang menyebabkan prestasi ini belum gemilang dikancah nasional. Faktor itu bisa disebabkan dari tenaga pendidik, sarana dan prasarana dan lain-lain. Pun begitu, satuan pendidik telah maksimal bekerja, dan inilah hasil dari usaha yang selama ini dilakukan. \" Satuan pendidik telah maksimal, tapi hasilnyakan masih begitu-begitu, makanya kita masih mau tahu dimana kelemahan kita itu, \" bebernya.
Dari sembilan kabupaten/kota, Nilai Akhir Ujian Nasional terbaik diraih Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), kabupaten baru itu berhasil mendapat nilai rata-rata tertinggi hasil Ujian Nasional (UN) di Provinsi Bengkulu dengan raihan Nilai Akhir 27,56, posisi kedua diraih Bengkulu Utara dengan Nilai Akhir (26,65), Kota Bengkulu hanya berada di posisi 3, dengan peroleh nilai Akhir 26,35.Sedangkan Kabupaten Kaur dengan Nilai Akhir UN 24,79 dan terendah untuk tingkat SMP/Mts. (lihat grafis).
Sementara itu, sekolah SMP berdasarkan jumlah nilai terbaik, masih diraih SMP 1 Kota Bengkulu (31,68), posisi kedua di duduki SMPN 1 Curup (31,25), dan hasil luar biasa, dia sekolah remot area menduduki peringkat 3 dan 4, yakni SMPN 2 Enggano (31,11) dan SMPN 1 Enggano (29,11). Sedangkan tingkat MTs peringkat 1 diraih MTs Mambaul Ulum dengan jumlah total nilai (28,89), posisi kedua MTs Pancamukti (26,80), (baca grafis red). \" Ini prestasi luar biasa, dua kawasan terluar bisa menduduki lima besar, ini menunjukkan bukti bahwa sekolah terdalam pun mampu mengungguli siswa dari kota, \" tegasnya.
Kemudian, sepuluh besar siswa dengan perolehan nilai UN tertinggi se-provinsi Bengkulu tahun ini, mayoritas dari Curup. Sedikitnya lima siswa dari sekolah yang sama mampu masuk dalam 10 besar, 3 siswa dari kota dan satu siswa dari Bengkulu Selatan. Nilai UN tertinggi diraih Fadiya Nurfadhila (38,55) dari SMPN 1 Curup, posisi kedua di raih Heppy Hasrianita Putri (38,55) dari SMPN 1 Curup,M Yais (38,40) dari SMPN 1 Curup, Fitria Rahmatullah (38,25) dari SMPN 1 Bengkulu, Aziz Fikri Hudaya (38,15) SMP It Iqro Bengkulu, Meinisa Fadillah Rahmi (38,15) dari SMPN 2 Bengkulu Selatan, Latifahanne Agustin (38,10) dari SMPN 1 Bengkulu, Jesica Deborah Nauli Silitonga (38,10) dari SMPN 1 Bengkulu, Mahdea (37,95) dari SMPN 1 Curup dan Ayu Rahma Dania (37,85) dari SMPN 1 Curup.
Sedangkan dijenjang MTs, Nilai UN tertinggi mayoritas dari Sekolah swasta, yakni Teja Oktabbian (36,10) dari MTs Al-Hasanah, Heftika Nur Fauziah (35,35) dari Mts-Al-hasanah, Zakiyah Mutmainah (35,10) dari MTs Al Iman, Jenika Indriani (33,85) dari MTs N 1 Kepahiang (durian Depun), Oki Saputra (33,10) MTsN 1 Bengkulu, Khusnul Khotimah (33,10) MTs Mambaul Ulum, Ilham Sukarno Puji Muri ((33,00) MTs Al-hasanah, Novian Anjani Safitri (32,85) MtsN 1 Bengkulu, Bella Anggita Safitri (32,85) Mtsn Rigangan dan Putri Rahmawati (32,80) dari MTs Al-Hasanah.
Tak hanya itu, jumlah siswa dengan perolehan nilai 10 pada mata pelajaran yang di UN kan sebanyak 35 siswa, rincianya Mata pelajaran Bahasa Inggris sebanyak 9 Siswa,Matematika 19 Siswa, dan IPA 9 siswa. ( lihat grafis)
\"Secara keseluruhan hasil UN kita tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Baik dari sisi kualitas maupun penyelenggaraan,\" katanya.
Masih dijelaskan mantan Kasatpol PP itu, secara persentase hasil UN di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan dibanding dua tahun sebelumnya, dan hal itu luar biasa dan patut disyukuri. Ditahun 2010/2011 persentase kelulusan di posisi 99,24 persen, kemudian ditahun 2011/2012 naik menjadi 99,48 persen. Kemudian tahun 2012/2013 persentase kelulusna terjun bebas menjadi 97,39 persen dengan kelulusan terbanyak mencapai 700 pelajar, dan tahun ini 2013/2014 persentase kembali naik menjadi 99,77 persen, dengan jumlah tidak lulus 69 orang tingkat SMP/MTs.
Bahkan dilihat dari nilai rata-rata hasil UN dari empat mata pelajaran, mengalami peningkatan. Bahasa Indonesia dari 7,23 naik 0,09 persen menjadi 7,32, Bahasa Inggris dari 6,03 naik menjadi 6,33 atau 0,30 persen, IPA dari 6,28 naik menjadi 6,30 atau naik 0,02 persen. Sedangkan Matematika dari 6,06 turun menjadi 5,79 atau -0,27 persen.
Rusdi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pelaksanaan UN ini, LPMP, Kepolisian dan media. Kita juga mengucapkan selamat pada siswa yang dinyatakan lulus, sedangkan siswa yang belum berhasil jangan berkecil hati, karena masih ada ujian paket B pada gelombang II, dan dapat mendaftarkan ke sekolah ataupun PKBM.
Disingung soal reward, mantan guru PGRI ini telah mengajukan anggaran 200 juta untuk siswa dengan perolehan nilai UN tertinggi. \" Kita harapkan kabupaten/kotapun memberikan penghargaan sebagai suport pada anak didik lainya,\" tandasnya. (247)