CURUP, BE– Aktifitas kegiatan pembangunan dan perbaikan drainase di sepanjang jalan Sapta Marga Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan, mendapatkan keluhan masyarakat. Pasalnya, kegiatan proyek menggunakan APBD Provinsi Bengkulu senilai Rp 1,3 miliar dikerjakan CV Cahaya Pelangi itu menyebabkan debu. Material pekerjaan ditempatkan di badan jalan kerap membuat kemacetan karena sebagian badan jalan digunakan sebagai tempat meletakkan material.
\"Pekerja proyek tidak satupun melakukan penyiraman debu. Padahal, di sisi kiri dan kanan jalan tersebut adalah padat rumah warga. Banyak anak-anak yang bermain. Takunya malah jadi penyakit pernafasan bagi warga,” ujar Muji (37) warga di sekitar kegiatan proyek.
Selain itu, aktifitas kendaraan yang ramai pada pagi hari dan sore sempat membuat kemacetan karena penyempitan jalan oleh material proyek di badan jalan. Hal itu disampaikan Fitri (25), warga Kelurahan Air Putih baru Kecamatan Curup Selatan yang berharap ada disiplin kerja dilakukan oleh para pekerja proyek itu.
“Banyak material yang sudah berserak di badan jalan. Setiap pagi, tidak jarang macet dijalan ini. Apalagi, saat alat berat sedang melakukan penggalian tanah. Debunya banyak sekali. Kami senang pembangunan dilakukan. Tetapi, tolong dilakukan secara professional. Bukan malah menimbulkan penyakit bagi warga kecil seperti kami ini karena debu masuk sampai dapur rumah,” ujar Fitri. (999)