CURUP, BE - Jalan lintas Kecamatan Sindang Kelingi-Sindang Dataran hingga kini masih dalam kondisi memprihatinkan. Pasca bencana alam longsor yang menyebabkan 17 titik jalan tertutup material longsor berupa tanah dan pepohonan pada Maret 2014 lalu, belum juga ada penanganan serius dari pihak terkait terhadap kondisi jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut. \"Kami telah mengundang Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong (RL) terkait kondisi jalan tersebut, karena aspirasi itu juga masuk ke Komisi II DPRD RL dari masyarakat di kawasan Desa Lawang Agung, Sindang Jati dan sekitarnya,\" ujar Ketua Komisi II DPRD RL Zulkarnain Thaib, SH kepada wartawan di Curup, Jum\'at (6/6). Zulkarnain menjelaskan, pihaknya telah menanyakan secara langsung perkembangan penanganan longsor, realiasi serta kendala yang menjadi penghambat penanganan pasca longsor. \"Sejauh ini pengajuan BPBD RL ke Pemerintah Pusat yang ditujukan ke BNPB RI sudah, namun sifatnya menunggu, harapan kita permohonan untuk perbaikan longsor ini bisa segera terealisasi,\" harapnya. Diakui Zulkarnain, kondisi jalan memang cukup memprihatinkan sehingga cukup mengganggu masyarakat sebagai pengguna jalan, bahkan beberapa titik longsor hanya dibatasi oleh pagar bambu sebagai tanda pengendara mobil ataupun motor untuk berhati-hati saat melintas. \"Apakah akan seperti itu terus kondisi jalan tanpa penanganan, ini harus menjadi perhatian serius,\" tegasnya. Di bagian lain, mewakili lembaga DPRD RL Zulkarnain mengaku menyayangkan sikap BPBD Provisni Bengkulu yang terkesan tidak punya perhatian terhadap bencana alam yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. \"Hingga saat ini belum ada laporan sikap BPBD Provinsi Bengkulu terhadap kondisi longsor, padahal jalan tersebut kewenangan Provinsi Bengkulu. Jangankan untuk membantu, melihat saja tidak,\" sesalnya. (999)
17 Titik Longsor Memprihatinkan
Sabtu 07-06-2014,11:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :