Demikian dikatakan Kepala SMPN 7 Pondok Kelapa, Suprayitno, SPd, SMPN Satu Atap menjadi terbengkalai lantaran sekolah ini masih rintisan. Sehingga wajar bila masih banyak kekurangan. Di samping itu, sekolah ini belum lama berdiri. Faktor lainnya juga karena perhatian pemerintah memang masih minim.
\"Kami saja masih kurang buku, sehingga masih sering fotocopi. Buku induk dan paket tidak ada di sekolah, kami jadinya kesulitan,\" kata Suprayitno.
Dijelaskannya, SPMN Satu Atap bisa berubah jadi lebih baik, asalkan ada kemauan dari sekolah dan dukungan masyarakat. Bahkan bukan tidak mungkin, jadi pilihan warga sekitar. \"Kami juga bekas sekolah SMPN Satu Atap, tapi kami yakin bisa lebih baik, bahkan status kami ini sudah lama berganti. Kami bangga dengan itu, pandangan buruk tentang SMPN satu atap tidak berlaku buat kami,\" tukas Suprayitno. (**)