BENTENG, BE – Masih ada petani di Kecamatan Merigi Kelindang bertahan menanam Nilam dan menjual minyaknya setelah proses penyulingan. Alasan mereka karena harga minyak nilam terus naik. Bahkan sekarang sudah mencapai Rp 850 ribu/liter untuk penjualan di Benteng. Bila dijual ke penampung utama di Bengkulu, harganya bisa diatas Rp 1 juta per liter. \"Kami tetap bertahan menanam nilam karena harga jualnya cukup tinggi,\" kata Petani nilam, Selamet Riyadi (46), warga Desa Talang Ambung Kecamatan Merigi Kelindang saat diwawancarai BE kemarin. Menurutnya, menanam Nilam tak begitu sulit. Sementara penghasilannya sangat jelas, dalam 3 bulan bisa mencapai jutaan. “Nanamnya mudah, setelah panen tinggal potong dan jemur. Langsung diproses dalam penyulingan, tidak ada kesulitan mengolahnya,”akunya. Menurutnya, naiknya harga minyak nilam ini akibat tingginya permintaan dari luar Bengkulu dan harga di pasaran internasional. Sayang arena tanaman nilam di setiap desa terus berkurang, sebagai dampak harga nilam yang pernah anjlok hingga Rp 300 ribu/liter beberapa waktu lalu. “Selain permintaan tinggi, jumlah petani berkurang. Makanya harga minyak nilam jadi mahal,”akunya. Sementara itu, Camat Merigi Kelindang, Hamzah M.Pd mengatakan tanaman Nilam merupakan tanaman rakyat yang memanfaatkan lahan kosong. Namun ada juga yang sengaja membuka lahan untuk berkebun nilam. Tetapi, banyak yang memilih alih fungsi dengan menanam sawit dan karet. “Hanya belasan petani yang bertahan. Ratusan lainnya memilih pindah ke tanaman perkebunan,” papar Hamzah. Ia menambahkan, Pemda menetapkan nilam sebagai produk unggulan pertanian Benteng. Agar tetap ada petani yang menanam nilam. “Saya rasa, kalau nilam ini jadi unggulan daerah petani bertahan tetap memproduksi nilam. Daripada pindah ke sawit dan karet,” tutupnya.(111)
Minyak Nilam Rp 1 Juta
Senin 02-06-2014,18:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :