BENGKULU, BE - Koordinator Pemeliharaan Balai Pelestaraian Cagar Budaya Jambi (BPCBJ), Sri Mulyati mengatakan sebanyak delapan meriam di Benteng Malborough di identifikasi atau diperiksa oleh tim dari BPCBJ. Meriam peninggalan penjajahan Inggris tersebut akan konservasi atau dilestarikan dengan menggunakan bahan tradisional dan kimiawi. Konservasi itu berutujuan agar meriam itu tidak mengalami kerusakan dan pelapukan hingga puluhan tahun ke depan. “Peroses konservasi meriam itu kami dilakukan untuk menjaga dan merawat meriam dari pelapukan dan kerusakan,” katan Sri Mulyati, kemarin. Menurutnya, pada saat identifikasi, meriam tersebut akan diketahui tingkat korosi karatannya, potensi dan penyebab kerusakannya. Peralatan yang digunakan untuk proses pembersihan pun menggunakan bahan tradisional berupa jeruk nipis, kristal lilis, larutan teh serta bahan kimia paraloit dan tanin. “Kami baru mengetahui korosi setelah ada hasil indentifikasi yang dilakukan, dan tujuannya agar meriam yang ada bisa awet dan bertahan lebih lama lagi,” jelasnya. Ia juga mengatakan, pada saat konservasi dan identifikasi meriam tersebut, pihaknya peserta bimbingan teknis konservasi cagar budaya dari 4 provinsi, yakni Provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Dengan pemateri berasal dari Kantor BPCBJ Jambi, sedangkan instruktur berasal dari Balai Konservasi Borobudur. “Ini merupakan program konservasi cagar alam dan peningkatan Sumber Daya Manusia tentang logam dan batu. Setelah mendapatkan materi, peserta akan langsung praktek konservasi,” tandasnya.(400)
Meriam Benteng Marlborought Dikonservasi
Sabtu 24-05-2014,14:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :