Benteng Coa Sako Terbengkalai

Kamis 22-05-2014,17:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TABA PENANJUNG, BE  – Aset bersejarah di Bengkulu Tengah (Benteng) berupa Benteng Coa Sako yang terletak di Desa  Tanjung Heran Kecamatan  Taba Penanjung tepatnya di sisi jalan lintas Kepahiang-Bengkulu, tidak terawat. Bahkan Benteng yang ditinggalkan penjajah Inggris sejak tahun 1838 ini, sudah dipenuhi semak belukar. Tidak ada perhatian dari pemerintah daerah untuk melestarikan peninggalan bersejarah tersebut. Aji Ali, salah satu penunggu dan pembuka lahan menuju Benteng Coa Sako sejak tahun 2000 lalu, mengatakan waktu itu dia membuka kawasan benteng ini atas perintah Bupati Bengkulu Utara (BU), Imron Rosyadi. Sayangnya, sejak Kabupaten Benteng terbentuk, Benteng ini maka ditelantarkan.  “Situs sejarah ini sudah lama terlantar dan tambah tak terawat,” terangnya. Meski demikian, Ali sekali-sekali tetap membersihkan di sekitar kawasan benteng tersebut. Bahkan dengan biaya swadaya dia bangun tangga ke atas bukit menuju Benteng Coa Sako.  “Sayang sekali, situs sejarah yang harusnya menjadi kekayaan daerah, malah terlantar dan tidak terawat,” ujarnya. Menurut Ali, bila dia tidak membuat tempat duduk pengunjung dan jalan masuk ke Benteng Coa Sako, bisa saja benteng tersebut sudah tertutup hutan. Dia berharap ada tindakan dari Pemda Benteng agar melestarikan benteng tersebut. “Kami selaku warga terbatas biayanya untuk memelihara benteng ini ,” akunya. Dikatakannya,  dia pernah masuk ke dalam kawasan Benteng Coa Sako, dan ternyata banyak ruangan dan kamar di dalam benteng tersebut. Bangunannya masih sangat kuat dan dibangun permanen, dan ada terowongan sangat panjang. “Sangat unik ruangan di dalam Benteng peninggalan Inggris ini, bahkan ada 7 kamar di dalamnya ditambah terowongan panjang,” tutupnya. (111)

Tags :
Kategori :

Terkait