BENGKULU, BE - Absensi manual yang digunakan panitia pelaksanaan Salat Zuhur berhadiah sudah mulai tertib. Namun dihari Rabu, minggu ke-15 kemarin (21/5) masih ada satu orang warga yang protes karena namanya belum masuk ke daftar nama masyarakat yang rutin melaksanakan Salat Zuhur berhadiah tersebut. Jemaah yang masih mempertanyakan daftar hadirnya tersebut adalah Suhaimi, warga Kampung Bali. \"Dari minggu pertama hingga saat ini saya selalu hadir, namun belum juga keluar nama saya,\" terang Suhaimi. Menurut Suhaimi ia sudah beberapa kali melakukan klarifikasi, bahkan pada minggu sebelumnya ia telah menulis nama di buku besar, namun kemarin namanya tak kunjung keluar di pengumuman yang disiapkan oleh panitia. Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Bengkulu Suryawan Halusi menjelaskan pihaknya akan melihat dulu klarifikasi yang disampaikan ibu Suhaimi, karena menurutnya sesuai dengan kesepakatan minggu sebelumnya, bahwa panitia tidak akan menerima lagi protes atau klarifikasi yang disampaikan masyarakata Bengkulu. \"Jika nanti nama ibu memang ada di dalam buku besar yang kita siapkan minggu kemarin, maka akan kita masukkan dalam daftar jemaah yang Salat berturut-turut namun jika tidak ada maka akan kita coret,\" jelas Suryawan. Lebih lanjut Suryawan menjelaskan penggunaan absen secara manual yang sudah diterapkan oleh panitia saat ini akan membuat data lebih autentik serta untuk menghindari kecurangan atau menitip KTP. Selain itu meskipun absen menggunakan tanda tangan namun jemaah Salat Zuhur tetap diminta mengumpulkan foto kopi KTP sehingga kecurangan benar-benar tidak terjadi. \"Sementara itu terkait jumlah jemaah Salat Zuhur berhadiah yang selalu hadir setiap hari Rabu, berjumlah 191 orang,\" jelas Suryawan. (251)
Absensi Salat Masih Diprotes
Kamis 22-05-2014,13:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :