CURUP, BE – Budaya coret-coret pakaian sekolah hingga konvoi puluhan kendaraan di jalan raya sebagai bentuk ekspresi merayakan kelulusan tampaknya tidak bisa dicegah. Meski Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong telah menerbitkan surat edaran larangan konvoi kendaraan di jalan raya. Selasa (20/5) sejak pukul 10.00 WIB hingga sore hari pukul 16.00 WIB, ratusan siswa SMA dan SMK tetap saja melakukan aksi konvoi kendaraan dan saling coret pakaian. Terpantau di Jalan Suprapto Kelurahan Talang Rimbo Lama, lebih dari 50 kendaraan siswa berbaris untuk melakukan konvoi, menggunakan seragam sekolah yang telah berubah warna-warni oleh cat. Aksi konvoi tersebut cukup menganggu pengguna kendaraan karena siswa tampak tidak mempedulikan kendaraan lain yang berhak menggunakan jalan raya. Salah satunya Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) RL, Sunan Apriadi SE sekitar pukul 11.30 WIB, kemarin mengekspresikan kekesalan dengan mengejar puluhan pelajar yang melakukan corat coret di sejumlah sudut Terminal Simpang Nangka. \"Sejumlah sudut dan pintu masuk dan keluar terminal Simpang Nangka tersebut jadi sasaran cat siswa, untuk mengamankan terminal, kami terpaksa mengerahkan belasan petugas DLLAJ untuk mengamankan dan mengejar sejumlah pelajar yang masuk ke terminal Simpang Nangka,\" tegasnya. Selain itu, sejumlah personil Polsek Curup yang berdekatan dengan terminal Simpang Nangka juga melakukan pengejaran terhadap sejumlah pelajar yang melakukan konvoi di jalan tersebut. Jelas saja, kejar-kejaran tidak terhindarkan antara petugas dan pelajar yang bandel. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Rejang Lebong Zakaria Effendi kepada wartawan mengaku sudah mengingatkan kepada pelajar untuk tidak merayakan kelulusan dengan cara corat-coret baju sekolah melalui surat edaran. Apalagi sampai melakukan konvoi di jalanan. “Sudah kita ingatkan dari jauh-jauh hari, baik itu melalui sekolah ataupun melalui media, untuk tidak coret-coret baju seragam dan konvoi di jalanan, kalau hal itu terjadi, silahkan pihak berwajib untuk melakukan penindakan, apalagi sudah melakukan pelanggaran,” tegas Zakaria. 50 Gagal UN Sebanyak 50 orang siswa tingkat SMA tercatat gagal lulus pada pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini, sedangkan untuk SMK semua siswa diketahui lulus 100 persen. Rincian siswa SMA yang gagal UN tersebut berasal dari SMAN 1 Curup Tengah 17 siswa terdiri dari 6 siswa IPA dan 11 siswa IPS, SMAN 1 Selupuh Rejang 16 siswa IPS, SMAN 1 Binduriang 11 Siswa terdiri dari 5 siswa IPA dan 6 siswa IPS, MA Arrahma 3 siswa terdiri dari 1 siswa IPA dan 2 siswa IPS), MA Muhammadiah 2 siswa IPS dan terakhir 1 palajar MAN jurusan IPS. Patauan wartawan di SMA 1 Selupu Rejang Curup, dari 16 siswa yang gagal UN mayoritas merupakan perempuan, beberapa meluapkan kesedihan dengan menangis bahkan ada siswa yang harus pingsan karena tidak kuat menerima hasil kelulusan, hingga harus digotong menggunakan tandu ke ruang UKS sekolah. Selain itu sejumlah siswa berhasil meraih nilai UN tertinggi se Kabupaten Rejang Lebong, rinciannya berasal dari SMA 1Curup yaitu tingkat tertinggi pertama Gilang Anggara Jurusan IPA nilai 53,30. Dan tertinggi kedua Hairani Ramayanti jurusan IPS 52,30. Untuk tingkat SMK tertinggi pertama diraih oleh Deniyan Dewa Nanda asal SMKN 1 Curup nilai 35,50, dan tertinggi kedua diraih oleh Etika Purnama Sari asal SMKN 1 Curup Timur nilai 35,20.“Untuk pelajar yang tidak lulus, kita sarankan untuk mengikuti kejar paket C yang akan digelar bulan Agustus ini,” ujar Zakaria. (999)
Siswa Acuhkan Imbauan Diknas // Tetap Konvoi, Coret Terminal dan Baju Sekolah
Rabu 21-05-2014,14:02 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :