Kasus Pemerkosaan dan sodomi, BMA Tuntut Cuci Kampung

Senin 19-05-2014,09:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP,BE- Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Rejang Lebong (RL) mendesak dilakukan sanksi cuci kampung dan denda adat kepada para pelaku pemerkosaan dan prilaku seksual penyimpang sodomi (pedopilia). Hal itu disampaikan Ketua BMA RL M Ra\'uf kepada wartawan, Minggu (18/05) dengan harapan kasus tersebut tidak kembali terulang dikemudian hari. \"Kejadian seperti ini aib, harus cuci kampung. Selain itu  pelaku harus membayar sanksi ada  berupa denda(rea) dengan besaran 80 rea, 1 rea itu sama dengan 300 ribu, bahkan karena kasus tersebut terencana oleh pelaku maka dendanya akan lebih besar lagi,\" jelasnya. Ra\'uf memandang, kejahatan sesual terhadap anak di bawah umur sama saja dengan kasus pembunuhan, karena pelaku  telah merusak masa depan korbannya yang masih anak-anak sehingga mengalami guncangan kejiwaan yang berat harus dilalui di sanak. \"Pelaku yang telah merenggut masa depan korban masih anak- anak menimbulkan trauma seumur  hidup bagi korbannya, ini sama saja dengan  pembunuhan,\" tegas Rauf  Untuk itu, terang Rauf  pelaku sodomi dan pelaku pemerkosaan harusnya dihukum seumur hidup bahkan sama dengan hukuman pelaku pembunuhan, apalagi kalau itu sudah direncanakan, maka hukumnya akan  sama dengan hukum  pembunuhan berencana. \"Kami minta perangkat BMA di Kecamatan, hingga desa dan kelurahan untuk tegas  menerapkan sanksi adat, jangan malah menutup mata sehingga tidak ada kepatuhan lagi masyarakat terhadap adat dan norma yang harus dijaga di lingkungan,\" terangnya. Ra\'uf juga menyampaikan himbau agar masyarakat terutama para orang tua untuk tidak  menganggap anak sebagai  anak dirumah namun menganggap anak sebagai kawan  konsultasi, \"Orang tua jangan bersifat masa bodoh terhadap pergaulan dan masalah anak-anak,  hingga tingkahlaku anak kebablasan, tidak bisa  pengawasan itu sepenuhnya  diserahkan ke pihak kedua, seperti guru, namun juga  tanggunggjawab orang tua di rumah,\" katanya. Dengan adanya komunikasi dan keterbukaan antara anak dan orang tua, anak tentunya akan berani menuturkan atau  menceritakan terhadap apa yang dilihat dan dialami serta dilakukannya selama diluar rumah.\" Harapan kita anak-anak ini akan menjadi generasi penerus masa depan yang baik, karena prilaku anak saat  ini akan mencerminkan kondisi  lingkungan yang akan datang,\" tegasnya. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait