BENGKULU, BE - Tingginya kebutuhan darah di Bengkulu mencapai 140 kantong perharinya membuat harga darah melejit hingga Rp 250 ribu perkantongnya. Padahalnya darah tersebut merupakan hasil kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Bengkulu yang terus bergerilya untuk mencari darah melalui donor. Menurut Ketua PMI Bengkulu, Syukur Alwi, tingginya harga darah itu akibat dari ulah calo atau oknum yang sengaja memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan keuntungan besar. Padahal dari PMI sendiri sama sekali tidak mematok harga tersebut. \"Dari PMI itu tidak menjual-belikan darah, hanya untuk menggantikan biaya yang sudah dikeluarkan saja, seperti biaya pengganti pembelian kantong, pengganti biaya pembelian obat anti spilis, untuk membayar petugas donor. Jumlahnya kecil dibawah Rp 100 ribu per kantongnya,\" ungkap Syukur. Syukur pun menyayangkan, jika darah dari jerih payah PMI tersebut dijual dengan harga yang fantastis. \"Kami akui, masalah ini belum terpecahkan oleh kita. Namun yang jelas hal tersebut bukan dilakukan oleh PMI, melainkan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab,\" bebernya. Menurutnya, yang menjadi korban biasanya adalah masyarakat desa yang sangat membutuhkan darah. Karena sang calo sendiri cukup tahu bahwa berapa harga darah, pasti akan dibeli oleh orang tersebut. \"Inilah yang merusak kita, dan kejadian seperti ini bukan hanya terjadi saat ini, melainkan sudah ada sejak beberapa tahun lalu,\" ujarnya. Syukur menuturkan, untuk memutuskan mata rantai hal tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh PMI, melainkan harus ada kerjasama yang baik antara PMI dengan pihak rumah sakit. Karena menurutnya, selain faktor ingin mendapatkan keuntugan besar, percaloan darah itu juga terjadi karena faktor birokrasi. \"Faktor birokrasi itu seperti darah yang sudah kita serahkan ke UUD dan bank darah rumah sakit M Yunus, tidak akan keluar lagi jika dibutuhkan rumah sakit lain. Akibatnya, keluarga pasien rumah sakit lain pun terpaksa mendatangi bank darah rumah sakit M Yunus. Dan mereka akan tetap membeli meski dengan harga tinggi,\" urainya. Untuk itu ia berharap agar semua rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu untuk memiliki bank darah, sehingga PMI bisa membagikan darah secara adil dan merata. \"Kita minta semua rumah sakit di Bengkulu ini membuka bank darah, agar bisa kami bagikan sehingga tidak numpuk di rumah sakit M Yunus saja,\" tukasnya. (400)
Darah PMI Dijual Calo
Sabtu 17-05-2014,14:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :