SINDANG KELINGI, BE - Dua orang preman pelaku pemerasan diantaranya Bidayat (33), warga Desa Sindang Jaya dan Suprianto (34), warga Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Kelingi pukul 08.30 WIB, Kamis (16/05) menjadi bulan-bulan masa di Desa Sindang Jati dan Sindang Jaya.
Kedua pemuda itu nyaris tewas dihakimi massa lantaran diduga melakukan pemerasan terhadap warga Desa Sindang Jati dan Sindang Jaya. Bahkan, aksi kedua preman tersebut sudah sangat meresahkan lantaran telah berlangsung sejak sepekan setelah pelaksanaan Pemilu, April lalu.
Aparat kepolisian dan TNI yang mendapatkan laporan segera tiba di lokasi dan mengamankan kedua pelaku, kemudian membawa kedua pelaku untuk dirawat intensif di IGD RSUD Curup karena mengalami luka robek dan luka lebam di bagian kepala, wajah, punggung, tangan serta kaki.
Sementara itu, paska pengeroyokan dua preman pelaku pemerasan ratusan warga Desa Sindang Jati dan Desa Sindang Jaya, sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan sejumlah senjata tajam seadanya melakukan pemblokiran jalan masuk ke Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Kelingi. Aksi tersebut dilakukan warga untuk mengantisipasi adanya serangan balik dari kawanan preman dari kawasan Kecamatan Binduriang.
Aparat kepolisian dan anggota Kodim 0409 RL yang dipimpin langsung Dan Unit Intel Kodim 0409 RL berhasil membubarkan massa, sehingga massa kembali pulang kerumah setelah 5 jam melakukan pemblokiran jalan.
“Kondisi memang sempat memanas, namun sekarang sudah tenang dan kembali melakukan aktivitas sehari-hari di rumah masing-masing setelah kita menyakinkan terkait keamanan di wilayah tersebut,\" tegas Komandan Kodim 0409 RL, Letkol Kav, Sugi Mulyanto S.Sos melalui Dan Unit Intel Kodim 0409 RL, Lettu Botani saat dijumpai di lokasi pemblokiran.
Sementara itu Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dijelaskannya, aksi kedua pelaku tersebut dinilai telah sangat meresahkan warga kedua desa tersebut. “Untuk sementara ini, kedua pelaku sudah kita amankan. Kita masih mendalami kasus ini dsan masih mencari saksi-saksi korban yang pernah diperas oleh kedua pelaku,” ujar Edi.
Kepala Desa Sindang Jati Sementara, Yusuf dikonfirmasi mengatakan, aksi kedua pelaku telah berlangsung sejak seminggu pasca pelaksanaan pemilihan umum April lalu. “Warga kami sudah resah sekali. Mereka memaksa dan sudah masuk ke dalam rumah-rumah warga. Ada yang diperas memberi uang Rp. 450 ribu. Ada yang hanya Rp 100 ribu dan ada juga yang ternaknya diambil paksa oleh pelaku,” ujar Yusuf.
Diceritakan Yusuf, sebenarnya puncak kemarahan warga sudah terjadi sejak Rabu (14/5). Namun, saat itu, kedua pelaku sempat kabur melarikan diri. “Nah tadi (kemarin, red), mereka kembali lagi. Emosi warga sudah tidak tertahankan. Makanya, mereka dihakimi massa saat akan melakukan pemerasan di rumah warga kami,” ujar Yusuf.
Setidaknya sudah belasan warga yang menjadi korban keduanya. Beberapa diantaranya, Edi Supro (35), warga Desa Sindang Jaya. Dalam aksinya, pelaku mengambil paksa uang senilai Rp. 450 ribu. Selanjutnya, Parina (40), warga desa sindang jaya senilai Rp. 100 ribu dan Saad Rifai (35), warga Desa Sindang jati berupa satu ekor kambing. “Saat itu, kambing dipaksa diambil menggunakan satu unit mobil Avanza warna silver,” ujar Yusuf.
Di bagian lain, Bidayat alias Ebit, salah satu pelaku kepada penyidik mengakui semua perihal aksi pemerasan tersebut. Hanya saja, dalam setiap kali beraksi, Bidayat dan rekannya selalu mengatasnamakan seorang warga Desa Simpang Apur Kecamatan Binduriang. “Kami ini hanya diperintah pak. Kalau tidak, mana berani kami,\" katanya. (999)