Inilah Sepuluh Hal Pemicu Alergi

Jumat 16-05-2014,10:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

REAKSI alergi dapat dipicu oleh berbagai macam zat atau benda. Misalnya kacang tanah, serbuk sari, sampo, atau udara dingin. Namun pemicu alergi tidak sebatas hal-hal itu saja.

\"Hampir semua hal yang ada di sekitar manusia dapat memicu alergi. Pemicu tersebut dapat berasal dari zat-zat buatan manusia maupun zat alami,\" kata ahli dermatitis di Wexner Medical Center, Ohio, Dr. Matthew Zirwas, seperti dilansir laman CNN, Kamis (15/5).

Inilah 10 hal yang diam-diam dapat menimbulkan reaksi alergi.

1. Tisu basah

Beberapa tahun lalu, Zirwas dan koleganya menemukan kasus di mana seorang pasien menderita ruam pada area pribadi dan tangan. Penelitian kemudian menemukan bahwa kini banyak perusahaan yang menggunakan bahan kimia yang diberi nama methylisothiazolinone atau MI, yang rupanya dapat memicu alergi. Zat tersebut digunakan untuk menggantikan bahan pengawet paraben dan formaldehida dalam tisu basah serta tisu bayi.

2. Losion

Bukan tidak mungkin akan timbul reaksi alergi dari pelembap kulit atau losion yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Jka seseorang secara genetik rentan terhadap bahan kimia tertentu, maka orang tersebut seolah bermain lotre tiap kali menggunakan produk yang mengandung bahan kimia itu di dalamnya.

Anda bisa menggunakan sesuatu selama bertahun-tahun tanpa menghadapi masalah apa pun. Tetapi sekali alergi menimpa, anda akan terus bersama alergi itu selamanya.

3. Antibiotik dan krim antigatal

Ironi memang ketika lengan bentol kemerahan akibat gigitan serangga, tetapi ketika diolesi antigatal justru semakin parah. Zirwas telah menemui kasus-kasus serupa pada pasien yang menggunakan krim antibiotik untuk mengobati luka kecil. Krim-krim tersebut biasanya mengandung neomisin, yang potensial memicu alergi.

4. Seprai

Tungau debu, yang biasa bercokol di seprai, merupakan makhluk renik yang hidup dengan memakan serpihan kulit mati manusia. Feses dari tungau debu mengandung enzim yang dapat memicu reaksi alergi seperti bersin, hidung meler atau gatal, serta mata berair. Makhluk renik itu senang tinggal di lingkungan hangat, lembap, dan dipenuhi DNA manusia. Itulah mengapa seprai sebaiknya dicuci dengan air hangat sekali setiap minggu.

5. Tanaman di dalam rumah

Kebanyakan orang telah membersihkan kamar mandi dan ruang bawah tanah. Namun, kebanyakan mereka lupa bahwa spora juga dapat terbentuk pada daun atau tanah yang lembap dalam pot tanaman. Bila menghirup spora itu, seseorang yang alergi terhadap jamur akan mengalami reaksi alergi seperti kesulitan bernapas, batuk, iritasi mata, atau iritasi tenggorokan.

6. Pagar eskalator

Mereka yang alergi terhadap karet biasanya cenderung sangat berhati-hati. Pasalnya karet ditemukan dalam banyak produk. Walaupun demikian, pasien yang paling hati-hati pun terkadang melupakan fakta bahwa beberapa benda yang solid mungkin saja terbuat dari karet. Zirwas pernah menemui pasien yang mengalami dermatitis pada area tangan akibat memegang pagar eskalator, dan ruam pada kaki karena karet pada sepatu.

7. Kuku palsu

Reaksi alergi pada akrilik yang terkandung di dalam kuku palsu dapat menyebabkan warna kemerahan dan bengkak pada kuku, atau dalam kasus yang langka, hingga menyebabkan kuku terlepas.

8. Nikel dalam makanan

Beberapa orang sensitif terhadap nikel. Mereka akan mengalami ruam ketika menggunakan perhiasan atau aksesori pakaian tertentu. Tapi tahukah, nikel dalam makanan pun dapat memicu reaksi alergi.

Nikel adalah sejenis mineral, sama seperti zat besi atau kalsium, yang dapat ditemui pada berbagai jenis makanan terutama kacang-kacangan. Mereka yang alergi nikel akan merasa sakit, nyeri sendi, atau lelah, kira-kira satu bulan setelah mengonsumsi makanan bernikel. Karena reaksi yang dihasilkan tidak langsung, biasanya akan sulit didiganosis.

9. Udara

Beberapa orang memang benar-benar alergi terhadap udara dingin. Terpapar dingin membuat kulit mereka kemerahan, gatal, bengkak, dan gatal-gatal. Selain alergi dingin, juga terdapat alergi panas, matahari, atau hujan.

10. Daging merah

Alergi ini ditemukan pada tahun 2009 oleh Dr. Thomas Platts-Mills dan koleganya, Dr Scott Commins. Mereka yang memiliki alergi terhadap senyawa gula dalam daging dilaporkan terbangun pada tengah malam dengan sekujur tubuh berkeringat dan gatal-gatal setelah sebelumnya menyantap daging.(fny/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait