RSUD Kota Minim Sosialisasi

Rabu 14-05-2014,14:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - RSUD Kota Bengkulu dinilai masih minim sosialisasi. Hal ini terungkap dari inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Komisi I DPRD Kota Bengkulu, kemarin. Beberapa persoalan yang mencuat diantaranya honor dokter spesialis belum dibayarkan, alat-alat penunjang yang belum lengkap serta masih minimnya masyarakat yang berobat. \"Honor dokter spesialis harus diperhatikan. Sebab kebutuhan seorang dokter spesialis sangat besar. Kalau tidak diperhatikan, bisa saja tidak ada dokter spesialis yang mau bekerja di RS Kota,\" kata salah seorang anggota DPRD Kota Bengkulu, Dr H Ahmad Badawi Salyu SE MM, usai Sidak. Sementara anggota DPRD lainnya, Nurman Sohardi SH, senada mengungkapkan, dari awal perencanaan sebenarnya Komisi I DPRD Kota telah menyampaikan bahwa  perencanaan yang matang merupakan modal paling utama mendirikan rumah sakit. \"Saat itu kita berharap didirikan rumah sakit tipe C dengan perencanaan yang matang. Tidak seperti saat ini terkesan masyarakat yang ingin berobat ke rumah sakit kota ini merasa takut dan khawatir sudah ada atau belum dokternya, sudah lengkap atau belum alatnya, sudah bisa dioperasionalkan belum alatnya. Banyak timbul pertanyaan dari masyarakat,” terangnya. Kedepan, Nurman menambahkan, pihaknya akan memanggil Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan pihak rumah sakit untuk hearing dan membahas serta mencari solusi penyelesaian masalah secepatnya. Dikonfirmasi, Direktur RS Kota Dr Lista Cerly Viera MM mengaku sudah melakukan beberapa kali sosialisasi keberadaan RSUD Kota. Namun ia membenarkan bahwa tindakan medis yang dilakukan di RSUD Kota masih terbatas. \"Sudah ada beberapa kali sosialisasi dengan keterbatasan yang ada. Ya memang belum terlalu progesif. Kamipun belum melayani atau melaksanakan operasi. Masih sebatas penanganan kecelakaan, cek kehamilan, anak-anak sakit dan penyakit biasa. Tapi tetap sudah cukup lemayan yang dirawat disini,\" ujarnya. Ia menjelaskan, semua penyempurnaan masih dalam proses. \"Kita juga sedang menunggu proses pembangunan gedung IGD yang lokasinya di kantor Satpol PP lama. Akhir tahun kemungkinan jadi. Kalau tunjangan dokter hampir final dan sesuai aturan.   Februari, Maret dan April 2014 yang belum dibayarkan untuk dokter spesialis Rp 10 juta perbulan. Dokter umum Rp 2,5 juta. Semuanya masih proses ya,\" ucapnya. (009/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait