Hujan, Harga Cabe Merosot

Senin 05-05-2014,20:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINTUHAN,BE- Hujan yang tak kunjung berhenti, membuat sejumlah petani cabe di wilayah Kecamatan Maje Kabupaten Kaur khawatir. Petani khawatir, kondisi ini akan semakin membuat harga cabe kian merosot. Terlebih saat ini, harga cabe sudah turun drastis, dari semula perkilogram mencapai Rp 40 ribu saat ini turun menjadi Rp 30 hingga 25 ribu perkilogramnya. Salah satu petani cabe, Hamal (45) warga Desa Linau Kecamatan Maje, turunya harga cabe sudah dirasakan sejak seminggu ini. Padahal, dengan harga cabe yang mencapai Rp 40 ribu bisa menutup kerugian saat harga cabe anjlok. Sementara kondisi saat ini, tanaman cabe masih hijau dan diperkirakan baru bisa panen seminggu mendatang. “Kalau dipanen sekarang nanti malah tidak laku, kalau ditunggu sampai panen, takutnya harga semakin jeblok,”keluhnya. Selain harga yang merosot, cuaca hujan yang tidak kunjung berhenti menjadi ancaman tersendiri bagi petani. Pasalnya, curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanaman cabe mudah terkena hama penyakit. Seperti patek dan lalat buah. Tanaman yang terkena hama patek akan layu dan mati. Sedangkan hama lalat buah, hingga saat ini belum ada obatnya. “Untuk lalat buah,kita basmi dengan cara manual, pasang perangkap dibotol yang sudah diberi lem. Biasanya waktu musim hujan inilah banyak cabe busuk,” ujarnya. Terpisah, pedangan cabe di pasar Inpres mengaku khawatir harga cabai bakal makin naik di saat musim hujan. Pasalnya waktu musim hujan, cabai lebih mudah membusuk sehingga stok yang ada terus berkurang.  \"Kalau musim hujan bisa mudah busuk, misal kita punya cadangan di rumah untuk dijual besok. Kalau lembab saja pasti busuk itu,\" kata Ruswatun (42), salah satu pedagang sayuran di pasar Inpres.(618)

Tags :
Kategori :

Terkait