BENGKULU, BE - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DRPD Kota Bengkulu, Sofyan Hardi SE, mengutarakan, ia sebagai anggota Banggar telah menetapkan upaya untuk pengadaan Satu Kecamatan Satu Perpustakaan. Upaya ini menurutnya penting untuk mengatasi rendahnya minat baca saat ini. \"Minat baca kita ini masih 0,01 persen. Artinya, dari 10 ribu orang, hanya satu orang yang rajin membaca. Ini tentu mengkhawatirkan. Kita tidak bisa berkoar-koar ingin menciptakan kemajuan selama minat baca kita dibiarkan berada dalam titik nadir,\" kata Sofyan, kemarin. Menurut Sofyan, sarana membaca yang disediakan Pemerintah Kota di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bengkulu di Jalan Melur Kecamatan Ratu Agung sudah tidak lagi memadai. Pasalnya, tempat tersebut tidak berada pada titik yang strategis dan dapat dijangkau oleh seluruh warga Kota Bengkulu. \"Misal mereka yang berada di kawasan Bentiring, tentu akan jauh ke sana. Apalagi anak kecil kalau main jauh-jauh pasti orangtuanya enggan melepas. Dan generasi kita ini kalau tidak difasilitasi tempat membaca atau yang semacam itu, mereka pasti akan mencari tempat nongkrong lain seperti Warnet atau kafe. Makanya saya kira upaya ini penting bukan hanya untuk menumbuhkan minat baca generasi muda di kota ini, melainkan juga untuk menyediakan wahana kumpul bagi generasi muda kita disebuah tempat yang berbudaya dan kondusif. Bukan tempat dimana dia dapat mengakses situs porno dengan mudah atau melakukan hal-hal yang tidak produktif di kafe,\" tukasnya. Menurut Sofyan, upaya ini dapat terealisasi paling lama tahun mendatang. Pada tahun ini, ia sebagai Banggar akan mengusulkan agar APBD Perubahan 2014 dapat dialokasikan untuk merumuskan pembentukan Satu Kecamatan Satu Perpustakaan. \"Apalagi amanat undang-undang sudah jelas mengatur bahwa alokasi untuk pendidikan itu minimal harus 20 persen dari pendapatan. Sekalipun PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita kecil, tapi amanat undang-undang ini tidak bisa diabaikan. Lagian dana ini bisa diakses melalui pemerintah pusat. Karenanya saya optimis ini akan terealisasi,\" tandasnya. Sofyan menambahkan, pembangunan mental manusia melalui tumbuh kembang minat baca ini sama prioritasnya dengan pembangunan infrastruktur. Menurut calon DPRD Kota Partai Gerindra Dapil 1 Nomor Urut 2 ini, pembangunan infrastruktur tanpa pembangunan mental manusia akan menimbulkan dampak buruk dikemudian hari. \"Memang manfaat warga kita rajin membaca itu tidak didapatkan secara langsung. Ini program manfaatnya jangka panjang. Tapi dia tidak seperti infrastruktur yang suatu saat bisa rusak. Namun sangat dibutuhkan oleh generasi berikut,\" pungkasnya. Sebelumnya, Kepala Seksi Perpustakaan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bengkulu, Lusi Oktariani SSos, mengatakan, jumlah kunjungan warga ke perpustakaan terus meningkat. Setiap bulan sepanjang tahun 2014 ini, pengunjung dapat mencapai 200 orang lebih. Jumlah ini meningkat 100 persen dari tahun sebelumnya. Saat ini, Puskot Bengkulu memiliki koleksi 6.868 eksemplar buku dengan 2.768 judul. Buku tersebut merupakan bantuan dari APBD Kota Bengkulu, APBD Provinsi Bengkulu dan Perpustakaan Nasional (Pusnas). (009)
Satu Kecamatan Satu Perpustakaan
Sabtu 29-03-2014,15:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :