BENGKULU, BE - Jumlah pengidap penyakit menular seksual berupa HIV/Aids di Provinsi Bengkulu terus bertambah. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini (Januari dan Februari 2014, red), setidaknya ada 10 warga yang positif terjangkit HIV/Aids tersebut. Kemungkinan jumlahnya lebih banyak lagi, mengingat masyarakat mengecek kesehatannya ke RSUD M Yunus Bengkulu hanya 29 orang. Hal ini diakui Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Bengkulu, dr Abdi Setia Kusuma. \"Berdasarkan data dari RSUD M Yunus Bengkulu, ada 10 orang yang sudah positif terjangkit HIV/Aids. Penyebarannya tidak hanya di Kota Bengkulu, melainkan terdapat di beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu ini,\" ungkapnya. Ia mengatakan, orang yang terjangkit virus yang tidak bisa diobati itu berasal dari Kota Bengkulu sebanyak 1 orang, Bengkulu Utara 5 orang, Mukomuko 2 orang, Kabupaten Lebong 1 orang dan dan Seluma 1 orang. Dengan bertambahnya pengidap penyakit tersebut, maka terjadi peningkatan sebesar 18 persen dibandingkan dengan kasus sebelumnya yang berjumlah 680 orang. Ia mengemukakan, pada bulan Januari lalu, unit PKT-VCT RSUD M Yunus menerima kunjungan untuk memastikan dirinya akan penyakit tersebut mencapai 10 orang. Namun dari pemeriksaan itu, diketahui hanya 3 orang yang positif. Sedangkan 7 orang lainnya dinyatakan negatif. Kemudian pada Februari 2014, pihak RSUD M Yunus menerima kunjungan sebanyak 19 orang. Dan 7 orang diantaranya dinyatakan positif, sedangkan 12 orang lainnya dinyatakan negetif atau bebas dari virus yang mematikan itu. Menurut Abdi, pihaknya belum dapat memastikan pengidap HIV/Adis tersebut apakah memang sering gonta-ganti pasangan atau memang berfrofesi sebagai Pekerja Seks Komersia (PSK). \"Kita belum tahu akar persoalannya, namun yang jelas penyakit ini bisa terkena kepada orang yang bukan PSK atau pun tidak pernah ganto-ganti pasangan. Misalnya seorang ibu rumah tangga dinyatakan positif belum tentu ibu itu yang gonta-ganti pasangan, bisa jadi penyakit tersebut ditularkan dari suaminya,\" ujarnya. KPA sendiri terus berusaha untuk menekan tingginya pengidap HIV/Aids tersebut. Bahkan saat ini KPA bekerjasama beberapa lembaga swadaya masyarakat tengah konsen melakukan tes HIV/Aids kepada karyawan perusahaan swasta. Program itu bukan bertujuan untuk membuka aib seseorang, namun untuk memastikan apakah ikut terjangkit atau bebas. \"Kami akan terus mengkampanyekan tatacara pencegahan penularan virus ini, agar ke depan masyarakat sadar karena sampai saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Yang ada hanya menjaga kekebalan tubuh atau tidak drop bagi pengidapnya,\" tukas Abdi. (400)
Pengidap HIV/AIDS Kian Bertambah
Kamis 20-03-2014,14:37 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :