BENGKULU, BE - Asisten Deputi 3/IV Koordinasi Wilayah perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Brigjend Andrie T.U. Soetarno SE MDS menilai perbatasan yang ada di Provinsi merupakan perbatasan paling aman karena belum pernah terjadi konflik. Meski beberapa waktu lalu sempat terjadi sedikit gejolak masalah perbatasan Bengkulu - Sumbar, namun bisa diselesaikan karena masih dalam satu negara, yakni NKRI. \"Tujuan kami berkunjung adalah ini ingin mendapatkan informasi mengenai batas wilayah dan tata ruang Provinsi Bengkulu. Data yang kami terima perbatasan di Bengkulu relatif aman, termasuk di perbatasan pulau terluar, Pulau Enggano yang berbatasan langsung dengan laut lepas,\" ungkap Andrie T.U. Soetarno dalam pertemuannya dengan pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang VIP Bappeda Bengkulu, kemarin. Kendati paling aman, menurutnya pemerintah juga tidak boleh lengah dengan pulau Enggano. Ia meminta pemerintah, baik provinsi maupun Kabupaten Bengkulu Utara untuk memberikan perhatian penuh terhadap masyarakat di Pulau Enggano tersebut, seperti meningkatkan kesejahteraan, membangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat, meningkatkan keamanan dan berbagai pembangunan sarana dan prasarana lainnya. \"Selama ini memang sudah ada pembangunan, namun menurut saya belum maksimal dan perlu dimaksimalkan lagi,\" pintanya. Sedangkan terkait perbatasan-perbatasan lainnya, Andrie T.U. Soetarno mengaku sudah tidak ada masalah. Karena sudah selesaikan bahkan sudah dimasukkan ke Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu. Sementara itu, Asisten II Pemprov Ir Edy Waluyo SH MM mengungkapkan, sejauh ini Pulau Enggano tidak hanya mendapatkan pembangunan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara, tetapi juga langsung dari pemerintah pusat karena Enggano sebagai pulau terluar dan menjadi strategis pembanguna nasional. \"Pembangunan di Enggano seperti pembangunan jalan diambil alih oleh nasional. Sedangkan tahun ini Enggano kembali mendapatkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan jalan,\" ungkapnya. Pun begitu, ia tetap mengharapkan bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan di Pulau Enggano tersebut, karena sejauh ini masih banyak terdapat kekurangan, seperti pelayaran kapal menuju Enggano hanya mengandal kapal Perintis dan Very, demikian juga dengan pelabuhan pesawat belum bisa dioperasikan saat ini. \"Semua masukan dan usulan ini akan saya sampaikan kepada pimpinan kami di kementerian, mudah-mudahan Pulau Enggano akan menjadi fokus pembangunan kita karena pulau itu merupakan pulau terluar yang sangat rentan dengan masalah berbatasan,\" ujar Andrie T.U. Soetarno menanggapi berbagai usulan dari Pemprov. (400)
Perbatasan Bengkulu Dinilai Paling Aman
Kamis 20-03-2014,14:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :