BENGKULU, BE - Meski dalam Pemilu 9 April dan pemilihan Presiden tahun 2014 ini bakal diikuti beberapa pensiunan TNI, namun Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) tetap netral dan tidak memihak kepada calon manapun. Namun Pepabri akan memberikan dukungan kepada caleg atau calon yang dianggap mampu mengemban tugasnya sebagai pelayan masyarakat, bukan hanya mencari kekuasaan dan jabatan. Ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Pepabri, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar usai membuka Musda VIII DPD Pepabri Bengkulu, kemari.
\"Pemimpin ke depan yang kami ingin adalah pemimpin yang mau turun ke bawah melayani masyarakat, bukan pemimpin yang hanya hebat berpidato dan hapal semua teori,\" tegas Agum Gumelar.
Ada tiga dari kalangan militer yang diprediksi maju sebagai calon presiden tahun ini, yakni Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Purn Pramono Edhie, Letnan Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto, dan Jenderal TNI Purn Wiranto.
Namun menurut Agum, oerganisasinya tidak akan goyah dengan ikut serta para pensiunan TNI tersebut, bahkan ia berharap agar para capres yang berlatar belakang TNI itu tulus mengabdi.
\"Tidak ada masalah, itu menujukkan kepedulian. Tapi saya berharap mereka betul-betul memiliki niat mengabdi, jangan hanya sekedar mencari kekuasaan. Karena pemimpin yang kita butuhkan adalah pemimpin yang rendah hati, bukan lagi pemimpin yang arogan,\" ujarnya.
Selain itu, lanjut, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang memiliki kesinambungan dengan pemimpinan saat ini. Sehingga pemimpin yang baru nanti pun bersedia melanjutkan pembangunan periode sebelumnya, jika pembangunan itu dirasakan butuh dan bagus untuk diteruskan.
\"Kalau tidak bersedia melanjutkan pembangunan yang sebelumnya, saya rasa tidak layak menjadi pemimpin,\" tambahnya.
Agum menjelaskan, purnawirawan TNI maupun Polri, mereka punya hak politik yang sama dengan masyarakat sipil lainnya, yakni untuk memilih dan dipilih. Apalagi, banyak di antara anggota Pepabri yang bergabung dengan partai politik dan ormas. Sebagai pimpinan Pepabri, ia berharap mereka bisa menjaga jati dirinya sebagai TNI yang memiliki semangat mengabdi untuk bangsa dan negara.
Menurutnya, ada tiga unsur yang sangat berperan dalam Pemilu dan Pilpres, ketiganya adalah KPU sebagai penyelenggara, partai politik sebagai pengusung calon, dan masyarakat sebagai pemilih.
\"Dari tiga unsur tersebut, Pepabri tidak bisa berbuat banyak, kecuali hanya bisa berdoa dan berharap KPU dapat melaksnakan tugasnya dengan profesional dan terbebas dari tekanan-tekanan. Demikian juga halnya dengan parpol, kita hanya bisa berharap agar parpol mengusungkan calon terbaik demi bangsa Indonesia ini. Kita hanya bisa berperan mempengaruhi dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat pemilih, agar jangan sampai salah memilih. Mari kita cerdaskan masyarakat kita, dewasakan mereka dalam memilih agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan bermartabat,\" tukasnya. (400)