Cinta Beda Keyakinan, Pemuda Gantung Diri

Selasa 18-03-2014,10:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE -  Diduga karena lamarannya terhadap pacarnya ditolak, seorang pemuda nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya. Pemuda itu adalah Andi Saputra (25), warga Jl Rinjani RT 9 Rw 03 Kelurahan Jembatan Kecil, Singaran Pati, Kota Bengkulu. Peristiwa itu diketahui ayah korban, Paijo (50), sekira pukul 15.30 WIB, kemarin. Menurut Paijo, awalnya ia membuka pintu kamar anak pertamanya tersebut. Ia sangat terkejut ketika melihat posisi tangan anaknya di lantai dengan tertelungkup dan leher terikat tali selang. Paijo kemudian berteriak, sehingga seluruh penghuni rumah dan warga sekitar kaget mendengar tersebut. \"Setelah masuk anak saya sudah dalam keadaan seperti itu (tewas),\" katanya. Dugaan sementara, korban nekat melakukan gantung diri tersebut karena ditolak lamarannya. Pacar korban yang berasal dari Pulau Enggano tersebut sebelumnya sudah menerima lamaran korban. Akan tetapi beberapa hari kemudian ayah perempuan tersebut menelepon korban bahwa lamaran korban dibatalkan. Orang tua perempuan tersebut tidak merestui dikarenakan berlainan agama. \"Sebelum kejadian ayah si perempuan itu menelepon. Namun saat saya hendak memberikan telepon itu, anak saya sudah tidak bernyawa lagi,\" ujar Paijo sedih. Kemudian salah saatu warga langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolres Bengkulu. Tak lama kemudian polisi datang ke TKP dan langsung melakukan olah TKP serta memeriksa mayat korban. Saat dikonfirmasi, Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Amsaludin SSos mengatakan, kuat dugaan korban bunuh diri. Terlihat dari cairan yang keluar dari kemaluan korban dan leher yang menjulur. \"Setelah melakukan cek diTKP kita sudah memeriksa korban, dari hasil penyelidikan sementara korban dinyatakan murni bunuh diri,\" kata Kasat. Kenal di Enggano Di sisi lain, perkenalan antara korban dan pacarnya saat korban bekerja di salah satu proyek batu yang berada di Pulau Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu. Keduanya dikenalkan oleh bos korban, hingga korban dan pacarnya menjalin hubungan kasih. Setelah lama memadu kasih keduanya berfikiran untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Sehingga korban meminta bantuan bosnya untuk melamar si perempuan tersebut. \"Kalau dengar cerita, korban udah melamar ceweknya yang berada di Enggano. Sebelumnya keluarga perempuan setuju, tapi beberapa hari ini keluarga perempuan tersebut menelepon dan memutuskan untuk tidak menerima lamaran itu,\" kata salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.(cw3)

Tags :
Kategori :

Terkait