Pencaloan CPNS Terorganisir

Kamis 27-02-2014,15:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KOTA MANNA, BE – DS (50), warga Kota Bengkulu yang menjadi tersangka dalam kasus penipuan calo CPNS, blak-blakan mengenai modus mereka mendapatkan mangsa dari kalangan honorer yang dijanjikan menjadi CPNS. Lelaki yang bekerja sebagai PNS pengawas Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dispendik Kabupaten Seluma ini mengaku awalnya diajak HH, mantan anggota DPRD Kota Bengkulu, untuk meluluskan honorer menjadi CPNS. Kepada DS, HH mengatakan, dia memiliki daftar nama-nama honorer Kabupaten BS yang didapat dari KemenPAN RB. HH lalu meminta DS membujuk honorer itu supaya mau menyetorkan sejumlah uang jika ingin lulus menjadi CPNS. Namun, karena DS tidak mengenali nama-nama honorer yang ada di daftar milik HH itu, maka DS menghubungin teman-temannya yang ada di Kabupaten BS. “Proses menghubungi teman-tema saya itu tergolong mudah, mengingat saya pernah menjadi guru SD di BS,” ujar DS. Tidak berselang lama, DS mendapatkan tiga teman yang siap mencarikan honorer yang mau menjadi CPNS dengan perantara dirinya. Ketiga temannya ini yakni Ja, Mi dan Az. Melalui Ja, dia mendapatkan  tiga orang honorer yang siap menyerahkan uang kepadanya untuk menjadi CPNS yakni  Gusti  (Rp 45 juta), Charles (Rp 14 juta) dan Ruskan (Rp 9 juta). Dari perantara lainnya yakni Mi, DS menerima uang dari Asrikin Rp 40 juta dan Ernatati Rp 45 juta. Kemudian perantara berikutnya yakni Az berhasil mendapatkan honorer yakni Khairul Saleh yang rela menyerahkan uang sebesar Rp 47,8 juta agar bisa diangkat menjadi CPNS. “Tidak saya juga mendapatkan uang sebesar RP 100 juta dari Arisman untuk tes CPNS jalur umum di Kabupaten Bengkulu Tengah,” jelas DS. Sehingga total uang yang diterima DS dari para korbannya itu sebesar Rp 300, 8 juta. Namun sebagian uang itu, kata DS, sudah dikembalikan kepada korban, diantaranya kepada Arisman sebesar Rp 70 juta dan  Asrikin Rp 30 juta. ”Untuk yang belum kami kembalikan, rencananya HH kembali akan memperjuangkan para honorer ini agar menjadi CPNS lewat formasi tambahan,” katanya. HH berani berjanji memperjuangkan honorer lolos lewat formasi tambahan karena ada peluang dari KemenPAN RB untuk menambah jumlah honorer yang tidak lolos. “Sebab itu saya kembali menyampaikan ucapan HH ini kepada para honorer agar bersabar karena HH akan memasukan persyaratan mereka kembali untuk menjadi CPNS. Namun saya tidak tahu apakah itu hanya cara HH untuk berkelit, sedangkan saya dari menjadi calo ini hanya mendapatkan upah Rp 5 juta perorang,” terangnya. Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kapolsek Kota Manna, Iptu Hasbi SH didampingi Kanit Reskrim Ipda M Yusman ketika dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan, dengan adanya keterangan DS ini diketahui jika ada jaringan percaloan CPNS di BS. Sebab itu, ungkap Kapolres, pihaknya pun akan memanggil ketiga penghubung yang disebutkan DS tersebut. Selain itu, pihaknya akan terus melakukan penyelusuran, apakah masih ada calon tersangka lain selain DS dan tiga rekannya itu yakni Ja, Mi dan az. “Sepertinya tersangka kasus Calo ini berjamaah, maka mereka akan segera kami periksa, sedangkan untuk HH itu akan kami selidiki lagi apakah benar terlibat atau tidak, jika terbukti maka akan kami tangkap,” terang Hasbi. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait