Pagar Sekolah Dibayar Siswa

Jumat 21-02-2014,10:52 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARGA MAKMUR, BE - Adanya pungutan sumbangan yang dibebankan terhadap siswa di SDN 22 Desa Rama, Bengkulu Utara, membuat orang tua siswa yang berasal dari kalangan menengah ke bawah merasa keberatan. Salah satu sumbangan secara sukarela itu untuk pembangunan pagar sekolah, lantaran pagar sekolah yang dinilai usianya sudah tua. Karena sejak dibangun tahun 1984 lalu, belum pernah direhab, dan kondisi nya pun sudah sangat memprihatinkan. Karena tidak mendapatkan bantuan dan butuh biaya, sehingga pihak sekolah membebankannya kepda siswa, yang dikemas dengan sumbangan sukarela. Hal itu dibenarkan Kepala SDN 22 Desa Rama Agung Kecamatan Arga Makmur, Nurhayani SPd. Ia mengatakan sumbangan sukarela itu tidak memeberatkan siswa dan orang tua, karena pada akhir Desember lalu sudah dirapatkan bersama, dengan mengundang seluruh orang tua siswa, komite, dan pihak sekolah. \"Memang siswa bayar, tapi ini bentuknya sukarela, beberapa saja boleh bayar, dan kami juga sudah rapatkan untuk pembayaran pembuatan pagar, yang kondisinya sudah rusak karena bangunan sejak tahun 1984 lalu ini harus direhab,\" jelasnya. Apalagi sekolah tersebut termasuk sekolah akreditasi A, sehingga untuk memperindah sekolah, pagar tersebut harus direhab. Nurhayani juga mengakui jikapun ada orang tua siswa yang tidak mampu membayarkan sumbangan itu silahkan tidak bayar. Dan untuk pembangunan pagar sekolah itupun dipatok pembayaran sumbangannya hingga bulan Mei mendatang. Karena memang untuk anggaran pembanguna pagar itu membutuhkan biaya diatas Rp 20 juta. Sedangkan uang yang ada baru terkumpul Rp 12 juta. Jika memang tidak mencukupi melalui sumbangan ratusan orang tua siswa, maka pihak sekolah akan mengupayakannya melalui uang dana BOS. \"Waktunya sampai Mei mendatang, anggaran pembuatan pagar ini diatas Rp 20 juta, jadi kalau tidak mencukupi akan kita upayakan uang BOS, dan juga sekolah akreditasi A, masa pagar sekolahnya tidak memadai, kalau wali iswa keberatan jangan dibayar,\" tandasnya. Sementara orang tua siswa yang merasa keberatan atas pungutan itu, mengakui tidak akan memabayar uang pembangunan pagar sekolah tersebut, karena memang tidak mempunyai uang, dan hal itu bukanlah kewajiban orang tua siswa. \"Kalau saya merasa keberatan sekali, memang anak saya sekolah disini, tapi untuk pembangunan pagar itu bukan urusan siswa dan wali, jadi saya tidak akan mau bayar,\" kata sumber yang tak ingin disebutkan ini. (117)

Tags :
Kategori :

Terkait