Bengkulu Terkenal di Malaysia

Senin 10-02-2014,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Meskipun Bengkulu merupakan daerah paling tertinggal di Sumatera bahkan sering disebut Provinsi Timur yang ada di barat, namun siapa sangka jika selama ini nama Bengkulu besar dan besar di negeri jiran, Malaysia. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Dato\' Sri Ahmad Shabery Cheek saat jamuan makan malam keakraban Malaysia dan Indonesia, di Hotel Santika, tadi malam. \"Nama Bengkulu ini sangat besar, saat sekolah kita sering membahas nama Bengkulu yang terkenal dengan Bencoolen, atau Bangkahulu, dan saya sempat berpikir kapan akan datang ke sini, dan hari ini menjadi kenyataan,\" ungkap Sang Menteri. Menurut Sang Menteri, nama Bengkulu besar dikarenakan oleh beberapa faktor namun yang paling menonjol adalah adanya Benteng Marlborough yang merupakan bangunan yang dibangun Inggris.  Selanjutnya adalah tentang pengasingan Soekarno, dimana Soekarno terkenal karena menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa nasional.  Dengan dijadikannya bahasa melayu sebagai bahasa nasional, membuat Malaysia dan Indonesia menjadi lebih dekat.  Selain bahasa, kesamaan tradisi dan budaya juga menjadikan Malaysia dan Indonesia seperti tanpa sekat. \"Kunjungan pertama yang harus dilakukan di Bengkulu adalah mengunjungi Benteng Marlborough, dan itu sudah saya lakukan tadi, dan yang kedua yang harus dikunjungi adalah rumah Bung Karno,\" jelas Dato\' Sri Ahmad. Sementara itu terkait dengan acara jamuan makan malam tersebut, ia berharap dengan pelaksanaan acara tersbut bisa membuat pers Indonesia dan pers Malaysia semakin akrab dan bisa bekerja sama, bahkan ia menawarkan agar Indonesia dan Malaysia bisa membentuk media bersama seperti televisi.  Dengan adanya media bersama tersebut dapat memperkenalkan Indonesia dan Malaysia ke dunia dan bisa menjadi kekuatan ASEAN. Sementara itu, Ketua PWI Pusat Margiono dalam sambutannya mengatakan kegiatan jamuan makan malam ini merupakan agenda rutin yang dilakukan Malaysia setiap pelaksanaan HPN.  Namun jamuan makan malam yang dilakukan di Hotel Santika tadi malam berbeda karena sang menteri menyempatkan diri mengunjungi dan berjabat tangan kepada semua tamu yang hadir. \"Malam ini jamuannya lebih hebat dari sebelumnya, karena menteri kali ini menyalami satu persatu tamu yang hadir, ini menjadikan kebanggaan sendiri bagi kami,\" ungkap Margiono. Dalam kesempatan tersebut Margiono juga menyampaikan harapannya, dengan adanya kegiatan tersebut hubungan wartawan Indonesia dan Malaysia akan semakin baik dan tidak ada sekat diantara wartawan Indonesia dan Malaysia. \"Dengan adanya kegiatan ini kita berharap kedepannya bisa mengurangi kesalahpahaman yang ada, dan dengan adanya kegiatan ini bukan hanya persahabatan saja namun juga bisa meningkatkan profesionalisme wartawan,\" harap Margiono. Dalam jamuan makan malam yang dimulai sekitar pukul 19.30 tersebut juga dilakukan perjanjian kerja sama antara kantor berita Indonesia Antara dan kantor berita Malaysia Bernama. Dalam kesempatan tersebut Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia juga menyerahkan bantuan buku secara simbolis kepada PWI Pusat yang diterima langsung oleh Ketua PWI Pusat Margiono.  Selain memberikan bantuan buku kepada PWI Pusat, Malaysia juga memberikan bantuan buku kepada PWI Bengkulu yang diterima langsung oleh Ketua PWI Bengkulu, Sukatno SPd. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait