Pastikan BPJS Selain meninjau Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Presiden SBY dan rombongan Untuk memastikan bahwa program BPJS berjalan sesuai dengan semestinya, dalam kunjungan kerjanya ke Bengkulu, kemarin (8/2), Presiden SBY mengunjungi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Presiden melakukan pemantauan sistem informasi manajemen rumah sakit yang dilakukan secara terpadu, mulai dari proses pendaftaran pasien, penerbitan eligibilitas pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), penerbitan surat bukti pelayanan sampai pelayanan administrasi pasien pulang. \"Kita sudah punya sistem, dulu Jamkesmas, Jampersal dan sebagainya, sekarang diperkenalkan sistem jaminan kesehatan nasional (JKN) yang masih memerlukan penyempurnaan sesuai amanah undang-undang. Pemerintah wajib menjalankannya,\" ungkap presiden. Lahirnya JKN itu berangkat dari kunjungan yang dilakukan SBY, baik di Rumah Sakit atau Puskesmas di beberapa daerah di Indonesia. Sehingga ia mengambil kebijakan bersama, yakni memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat termasuk yang tidak mampu. Disamping itu SBY juga mengingatkan kepada pihak terkait terutama Menteri Kesehatan RI, untuk memperhatikan kesejahteraan di tingkat paramedis dan dokter yang diharapkan dapat berimbas pada peningkatan pelayanan di tingkat masyarakat. Menurut Presiden, dari rapat koordinasi dengan Menkokesra, Menteri Kesehatan, Ketua BPJS Kesehatan dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia yang juga dihadiri Wakil Presiden, Menteri Keuangan dan Menteri lainnya direncanakan untuk memberikan peningatan insentif bagi para dokter dan tenaga medis sesuai dengan kemampuan anggaran negara. \"Disamping bantuan iuran kepada masyarakat yang tidak mampu ditanggung oleh negara, akan dilakukan peningkatan insentif bagi para dokter dan tenaga para medis.\" ungkapnya yang disambut tepuk tangan meriah dari para karyawan RSUD. M. Yunus Bengkulu. Kedatangan Presiden beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono ini merupakan kali pertamanya di RSUD M. Yunus Bengkulu sehingga disambut antusias seluruh karyawan rumah sakit rujukan itu yang memadati lokasi kedatangan presiden untuk sekedar melihat, bersalaman. Dibagian lain, salah seorang spesialis anak di RSUD M. Yunus Bengkulu, dr Wasis Rohimah mengaku ia sudah mengabdi selama 12 tahun di rumah sakit tersebut, dan sudah melayani ribuan pasien BPJS dalam bulan ini. “Kami sudah melayani sekitar 1.500 pasien selama sebulan ini.” ujarnya. RSUD Dr. M Yunus Bengkulu adalah Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu yang aktif menerapkan program BPJS sejak diluncurkan 1 Januari 2014 lalu. Untuk meningkatkan pelayanan, maka program BPJS di RSUD Dr. M Yunus kini sudah terpadu di satu lokasi yang berdekatan sehingga semakin meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Direktur RSUD M Yunus drg Daisy Novira saat kunjungan itu terlihat begitu gembira dan bangga. \"Kami banggalah, inikan yang pertama presiden datang ke rumah sakit ini. Kami merasa terima kasih kepada SBY telah menyempatkan diri mengunjungi kami,\" kata Daisy.
Bakar Ikan Tak Mulus Di bagian lain, tahapan event bakar ikan terpanjang yang digelar komunitas Wonderful Bengkulu di Pantai Panjang Bengkulu tidak berjalan mulus. Panitia acara ingin melakukan pembakaran ikan sepanjang 12 kilometer. Belasan ton ikan yang disipakan dengan 3000 alat pemanggang yang sudah disebar sejak malam. Namun terjadi kendala distribusi ikan yang terlambat dan kurang merata membuat sebagian masyarakat tidak sabar. Mereka pun sempat mengamuk dan membakar alat pemanggangan ikan. Padahal panitia tetap membagikan ikan dari pagi hingga siang. Namun tetap saja ikan tidak terdistribusi merata. Akibat kejadian tersebut, Pembina Wonderful Bengkulu, M Saleh sekaligus sponsor acara tersebut menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Apalagi kejadian tersebut mengganjal rencana meraih rekor MURI. \"Semua panitia sudah berkerja keras untuk mewujudkan impian pemecahan rekor tersebut. Saya meminta maaf kepada semua, pemecahan rekor MURI ini untuk mengangkat nama baik Provinsi Bengkulu di kancah nasional namun belum juga terwujud, sekali lagi saya mohon maaf,\" ungkap Saleh. Anggota Komunitas Wonderful yang menjadi penanggung jawab kegiatan A Zairi mengakui peristiwa itu terjadi karena panitia kurang koordinasi sehingga ikan-ikan yang sudah disiapkan tersebut lamban untuk didistribusikan kepada perserta.\"Ini merupakan suatu kesedihan untuk semuanya. Rekor murni belum terwujud untuk kita pecahkan,\" sebut Zairi saat menggelar jumpa pers.(320/400/cw4/cw3)