BIREUEN-Gara-gara si adik membakar kartu Askes milik ibu kandung, Naharudin (48) naik pitam. Dengan sadis ia menggorok Halim (45) hingga tewas, di meunasah Desa Ulee Glee, Kecamatan Makmur pada dinihari akhir Desember lalu.
Rentetan peristiwa tersebut digelar ulang Polres Bireuen dan Polsek Makmur, Kamis (30/1) dengan 16 adegan di halaman Polres. Hadir tersangka secara langsung memeragakan insiden berdarah.
Rekontruksi ini dipandu oleh Kanit Reskrim Polsek Makmur Brigadir Mursyid, bersama Kaur Identifikasi Brigadir Azrul Aswan dan timnya. Turut serta datang ke TKP Kasat Reskrim AKP Jatmiko, Kapolsek Makmur Ipda Mukhtaruddin, pengacara tersangka M.Husen,SH juga beberapa jaksa, sejumlah anggota polisi serta tiga saksi.
Terkait pembunuhan yang telah dilakukan Naharudin, Keuchik Desa Ule Gle berharap agar pelaku diberi keringanan hukuman. Pasalnya, tersangka masih memiliki keluarga dan anak yang kecil-kecil.
Dari adegan kemarin, terlihat bahwa korban sudah merencanakan pembantaian sadis terhadap Halim. Ia kesal karena tingkah laku saudara kandungnya tersebut, kerap berbuat kasar dan bikin malu keluarga.
Saat itu, seperti direkonstruksikan, Naharudin mendatangi Halim, yang sedang tidur di meunasah lalu membangunkannya. Mereka kemudian terlibat pertengkaran setelah korban mengaku sudah membakar kartu Askes milik sang ibu. Selanjutnya Nahar mengeluarkan parang yang sudah dibawa dari rumah, lantas menggorok leher si adik.
Pascamembunuh Halim, tersangka pulang ke rumah dan mendatangi Geuchik. Oleh aparatur desa kemudian diantar ke Polsek guna menyerahkan diri. (rah)