BENGKULU, BE - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu kian intensif melakukan razia di Kota Bengkulu. Razia yang dilakukan petugas penegak Perda tersebut tidak hanya pada pedagang kaki lima (PKL), panti pijat yang tidak memiliki izin ataupun diduga menjadi lokasi mesum maupun hotel-hotel kelas melati yang juga disinyalir menjadi lokasi prostitusi terselubung. Namun kali ini Satpol PP Kota Bengkulu juga menggelar razia kepada pegawai negeri sipil (PNS) maupun pelajar yang berkeliaran pada saat jam kerja maupun jam belajar.
Rabu (29/1) Satpol PP Kota Bengkulu kembali menggelar razia di Kota Bengkulu, kali ini target razia yang mereka lakukan yaitu PNS dan pelajar yang berkeliaran saat jam kerja maupun jam belajar. Razia dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dengan mengambil lokasi di sekitar Mega Mall Bengkulu dan Pasar Tradisional Modern (PTM). Hanya selang beberapa waktu saja petugas berhasil mengamankan beberapa PNS yang diduga berkeliaran saat jam kerja serta mengamankan 4 orang pelajar.
PNS yang terjaring razia tersebut bukan hanya PNS Pemerintah Kota Bengkulu namun juga PNS dari Pemprov Bengkulu. PNS yang terjaring razia tersebut atas nama Hermina PNS Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Titi dan Pratiwi PNS RSJKO, Arif, Rosi, Desi dan Jus PNS Kota Bengkulu. Pada razia kali ini petugas hanya mengamankan PNS dari Kota Bengkulu sedangkan PNS Pemprov hanya dilakukan pendataan. Sementara itu 4 orang pelajar yang diamankan tersebut antara lain, Evan, Rekal dan Dega ketiganya siswa kelas 4 SDN 4 Kota Bengkulu sedangkan satunya lagi adalah Ardian siswa kelas 1 SMPN Pondok Kelapa.
Menariknya, pada saat penertiban ini salah seorang PNS yang hendak dilakukan penertiban yaitu, Hermina sempat melakukan perlawanan dan cekcok dengan petugas, karena menurutnya ia tidak berkeliaran melainkan ia dari mengambil uang di bank, namun karena tempat ia mengambil uang dekat dengan kantor sehingga ia memilih untuk berjalan kaki. Setelah mendapat penjelasan dan didata oleh petugas kemudian ia dilepaskan lagi dan diminta untuk kembali ke kantornya.
Di sisi lain, ketiga pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar yang diamankan petugas menangis saat diangkut menggunakan mobil Satpol PP. Menurut pengakuan keempat pelajar tersebut mereka membolos karena terlambat masuk sekolah sehingga mereka memilih untuk pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli kamus.
\"Tadi kami terlambat masuk pak, jadi kami ngawani kawan-kawan ini untuk membeli kamus di sini,\" kilah Ardian saat di dalam mobil petugas.
Setelah sekitar setengah jam melakukan razia kemudian petugas membawa PNS dan pelajar yang terjaring tersebut di kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan agar mereka tidak mengulanginya lagi.
Kepala Satpol PP Kota Bengkulu Jahin L SSos melalui Kasi Trantibumnya Suardi SH MH mengatakan, mereka yang terjaring razia tersebut akan dilakukan pembinaan. Untuk PNS yang berkeliaran pada jam kerja maka akan dipanggil atasannya, sehingga atasannya akan memberikan arahan.
\"Untuk PNS Kota kita akan berikan pembinaan sedangkan untuk provinsi cuma kita data saja. Sedangkan untuk pelajar yang terjaring akan kita panggil kepala sekolah dan orangtuanya sehingga mereka bisa dibina dan tidak membolos lagi,\" terang Suardi.
Lebih lanjut Suardi menjelaskan kegiatan razia terhadap PNS dan pelajar ini akan rutin dilakukan, hal ini sejalan dengan program pemerintah Kota Bengkulu, salah satunya Bengkulu ku Tertib. Namun dalam melakukan razia ini pihaknya akan melihat kondisi di lapangan terlebih dahulu. Jika razia ini bisa memberikan efek jera maka razia yang dilakukan akan berkala namun juga pantauan di lapangan masih banyak yang berkeliaran maka pihaknya akan lebih intensif lagi dalam melakukan razia.
\"Ini merupakan bentuk dukungan kita terhadap program walikota yaitu Bengkulu ku Tertib. Bagaimana Bengkulu akan tertib jika aparaturnya saja tidak tertib, oleh karena itu kita ingin menertibkan petugasnya terlebih dahulu,\" tutup Suardi. (251)