SBY Prihatin Kematian Akibat Lakalantas Tinggi

Minggu 26-01-2014,14:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA -- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (26/1) pagi .

Dalam kesempatan ini Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan istrinya, Herawati Boediono. Selain itu juga hadir Mensesneg Sudi Silalahi, Menpora Roy Suryo dan Kapolri Jenderal Sutarman.

Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi guna mencegah atau setidaknya mengurangi terjadinya kecelakaan berlalu lintas. Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), menurut Presiden, kini telah menjadi perhatian PBB mengingat banyaknya korban jiwa yang terjadi.

\"Dunia telah bersepakat untuk melaksanakan gerakan sedunia mencegah kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan berlalu lintas. Demikian juga negara kita,\" kata Presiden dalam sambutannya di acara tersebut.

Dalam hal ini, Presiden meminta seluruh masyarakat Indonesia berpartisipasi membantu pihak kepolisian, terutama Korlantas Polri agar terus berupaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas.

\"Kepada jajaran anggota Polri teruslah meningkatkan upaya untuk sekali lagi mengajak masyarakat luas tertib dan mematuhi aturan-aturan lalu lintas,\" sambung Presiden.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kapolri mengatakan bahwa organisasi kesehatan dunia di bawah PBB, WHO, telah mencanangkan dekade keselamatan di jalan raya mengingat tingginya angka kecelakaan jalan raya.

WHO mencatat 1,2 juta jiwa meninggal dunia dalam kecelakaan jalan raya setiap tahunnya dan 50 juta orang korban kecelakaan mengalami luka serius dan cacat tetap. Kondisi ini lebih tinggi daripada korban perang. Dalam delapan tahun perang teluk, korban meninggal 1,2 juta jiwa, atau sekitar 150.000 per tahunnya.

\"Inilah yang mendorong WHO mencanangkan gerakan dekade keselamatan jalan raya pada tahun 2011--2020 dengan target mengurangi 50 persen,\" kata Sutarman.

Di Indonesia, kata Sutarman, terdapat 25.000 lebih jiwa meninggal pada tahun 2013, atau turun dibandingkan 2012 yang mencapai 27.000 jiwa meninggal. Angka tersebut membuat rata-rata meninggal dunia akibat kecelakaan sekitar 80 orang per hari atau sekitar empat orang per hari.

Oleh karena itu, sambung, Sutarman, pihaknya akan terus meningkatan upaya mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pencanangan ini juga dilakukan serentak di seluruh polda di Indonesia. Kegiattan

Kegiatan ini diramaikan oleh marching band, baris berbaris polisi cilik dan satuan Polri lainnya. Masyarakat yang tengah berolahraga di sekitar Bundaran HI ikut menyempatkan diri menyaksikan kegiatan ini. (flo/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait