RATU SAMBAN, BE- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Drs Rusdi Bakar MPd menuturkan tawuran yang terjadi antara pelajar SMAN 7 dengan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) beberapa hari lalu merusak citra pendidikan. Terlebih tawuran itu menyebabkan rusaknya sarana sekolah. Kadispendik pun menghimbau kepada seluruh pelajar se-provinsi Bengkulu agar tidak terpancing dan menjauhkan diri dari tawuran, baik diinternal sekolah terlebih tawuran antar sekolah.
\"Seluruh pelajar se-provinsi Bengkulu, tolong jaga masng-masing. Jangan sampai terjadi tawuran baik di internal sekolah, apalagi dengan sekolah lain. Karena yang rugi siswa sendiri dan masyarakat,\" katanya.
Tawuran itu selain tindakan yang merugikan, dan tidak disenangi orang, justru merugikan pelajar sendiri. Kerugiannya, pelajar tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, dan fatalnya bisa pelajar berhubungan dengan aparat hukum.
\'\'Saya yakin orang tua dan guru tidak pernah memberikan didikan itu (tawuran-red). Saya minta tindakan seperti itu tidak terulang kembali,\'\' katanya.
Rusdi menambahkan, saat ini aparat masih memburu siapa pelaku dibalik tawuran tersebut. Jika nanti otak pelakunya ditemukan, sekolah diminta memberikan pembinaan. Jangan langsung mengeluarkan pelaku dari sekolah.
\'\'Lakukan sesuai dengan tugas dunia pendidikan, memberikan pembinaan terhadap pelajar yang nakal. Masalah ini sudah diserahkan ke berwajib, silahkan aparat menyelidiki, Jika terbukti silahkan sekolah memberikan sanksi pada pelakunya nanti, \" tukasnya. (247)