Ditambahkan, CV Laboratorium Graha Spesialis (LGS) adalah pengelola laboratorium di RSUD M Yunus, sejak Juni 2012 lalu. Selama melakukan kerjasama, baru bulan Juli yang sudah dibayar. Selebihnya, RSUD M Yunus tidak membayar utang-utangnya. \"Padahal dalam MoU sudah jelas, dari semua penghasilan, 65% untuk CV LGS, sedangkan 35% untuk RSUD M Yunus. Semua peralatan laboratorium itu, disediakan oleh CV LGS,\" katanya. Ia mengatakan, dalam beberapa kali petemuan dengan manajemen RSUD M Yunus, agar segera membayar utang-utangnya itu, tidak ada respon dan itikad yang baik.
\"Sehingga, kami mendeadline hingga besok (hari ini) pukul 10.00 WIB, apabila tidak ada juga niat baik untuk pembayaran uang jasa itu, pelayanan laboratorium kami hentikan, sampai ada kejelasan,\" ujarnya. CV LGS sendiri telah menempelkan pengumuman kepada pasien terkait rencana penghentian pelayanan di pintu masuk laboratorium. \"Kami ingin, pihak terkait segera merespon. Kalau tidak ada niat baik dari manajemen untuk melakukan pembayaran, maka pelayanan akan kami hentikan,\" katanya.
Laboratorium tersebut, selama ini memiliki fungsi sangat vital bagi pelayanan di RSUD M Yunus. Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Provinsi, Oktoberto SE MM, mengatakan, buruknya manajemen keuangan RSUD M Yunus mulai terungkap satu persatu. \"Permasalahan tentang keuangan muncul silih berganti, kami minta agar segera diselesaikan,\" katanya. Pihaknya mendesak agar direksi RSUD segera membuat perjanjian baru dengan rekanan yakni CV Laboratorium Graha Spesialis itu. Sehingga pelayanan terhadap pasien tidak terganggu. \"Kami meminta persoalan ini diselesaikan, namun demikian kami berharap agar pelayanan tidak dihentikan,\" ujar politisi Demokrat itu. (100)