Dari penelitian yang dilakukan dengan melibatkan 1.200 pelajar yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia, ditemukan bahwa 91 persen pelajar mengaku sudah pernah melihat adegan pornografi.
Sebanyak 87 persen diantaranya sudah pernah melakukan adegan ciuman atau bermesaraan, 61 persen bahkan sudah pernah melakukan hubungan intim.
“Kondisi itu sangat menghawatirkan kondisi generasi muda Indonesia saat ini,” ujarnya saat melakukan kunjungan di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan, akhir pekan lalu.
Diakuinya pertumbuhan situs pornografi terus mengalami peningkatan, walaupun setiap saat situs - situs yang lama sudah diblokir oleh kementrian Kominfo.
Saat ini, kata dia, televisi banyak memberikan tayangan yang kurang mendidik khususnya para generasi muda. Namun, pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa untuk melakukan pengawasan terhadap itu. Alasannya, ntuk konten tayangan televisi berada di bawah pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Maka dari itu, sambungnya, tugas kemenkominfo agak sedikit tumpang tindih dengan KPI. \" Kalau interntet itu urusannya kominfo, sedangkan konten televisi urusan dari KPI. Pelucutan wewenang kominfo sudah terjadi sejak zaman reformasi, \" katanya.
Untuk melakukan pengawasan terhadap itu semua perlu peran dari semua pihak, mulai dari orang tua, tokoh ulama, tenaga pendidik. \"Bukan hanya peran pemerintah yang diperlukan, tapi semua pihak harus memiliki rasa tanggung jawab untuk itu semua,\" urai mantan Presiden PKS ini. (dik)