Dijelaskan Dayat, kejadian tersebut berawal ketika Selasa (20/11) kemarin terdengar suara gaduh dari kandang kambing yang berada di samping rumahnya. Tanpa curiga, ia keluar rumah, namun tak mendapati sesuatu yang mencurigakan. \"Saya kira ada kambing yang mau melahirkan. Tapi waktu saya lihat dengan senter tidak ada yang aneh dan setelah itu saya kembali masuk lagi ke rumah,\" jelas Dayat.
Dikatakan Dayat, setelah itu pada pagi harinya tetangganya yakni Meri (34) memberitahukan kepada Dayat jika ada jejak harimau di kandang kambing saya. Mendapati hal tersebut, Dayat langsung mengecek kambingnya di kandang. Dan yang terlihat, 1 ekor kambing betina miliknya tidak ada dan terlihat ada bercak darah dan jejak harimau di dekat kandang kambing.
\"Pagi tadi (kemarin, red) tetangga saya datang kayak ketakutan dan mengatakan jika ada jejak harimau di dekat kandang kambing saya. Setelah itu saya cek kambing saya ternyata kambing saya yang berjumlah 9 hanya ada 8 ekor lagi, kambing saya itu saya letakkan di satu kandang yang disekat-sekat,\" kata Dayat.
Kepala UPT Trans Pelabai Erlan membenarkan adanya hal tersebut. Dikatakan Erlan, sebelum kejadian adanya harimau yang memakan kambing tersebut. Ada warga yang kehilangan ternak ayamnya dan diduga juga menjadi mangsa si raja hutan tersebut. \"Untuk itu saya himbau kepada warga di UPT Trans Pelabai untuk meningkatkan kewaspadaannya saat hendak ke kebun setelah adanya kejadian tersebut. Kita tidak mau adanya warga yang menjadi mangsa Harimau Sumatera tersebut,\" ungkap Erlan.
Sementara itu, Kapolres Lebong AKBP Drs Supriadi melalui Kapolsek Lebong Atas Iptu Ngatmin SH begitu mendapat laporan dari warga langsung menuju ke lokasi kejadian. Kapolsek pun mengimbau kepada warga sekitar lokasi tersebut untuk dapat berhati-hati jika ingin ke kebun. \"Kita mengimbau kepada warga yang memiliki kebun di dekat lokasi kemunculan harimau tersebut untuk dapat berhati-hati. Karena harimau tersebut diduga masih berkeliaran di sekitar lokasi tersebut,\" pungkas Kapolsek. (777)