Guru Agama Diminta Legowo

Senin 23-12-2013,12:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Kemarin, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu Drs H Mukhlisuddin SH MA mengungkapkan, 44 orang tenaga pendidik cendikia atau guru agama yang dimutasi dilingkungan instansinya untuk dapat bersikap legowo. Menurutnya, mutasi adalah sebagai bentuk penyegaran. \"Kalau istilah kita itu bukan mutasi. Tapi penyegaran dengan harapan agar dapat bekerja dengan suasana baru sehingga timbul semangat baru dalam menjalankan profesinya sebagai tenaga pendidik,\" ujarnya. Apabila guru agama tersebut tidak bisa bersikap legowo, sambungnya, maka ia mempersilahkan agar guru tersebut dapat melapor kepadanya. Ia akan berinisiatif untuk mengusulkan setiap guru yang tidak terima dengan penyegaran tersebut ke daerah-daerah yang lebih jauh. \"Masih untung kita lakukan penyegaran ini masih dalam lingkungan kota jika kita mutasi ke daerah kabupaten bagaimana?  Kalau masih ada yang belum bisa menerima, silakan hubungi kami, nanti akan kita pindahkan keluar kota,\" tukasnya. Mungkin saja, Mukhlisuddin mengakui, ada guru yang tidak bisa menerima kepindahannya karena menjadi jauh dari kediaman mereka. Namun menurutnya hal itu tidak kemudian membuat para guru tersebut protes karena bersedia ditempatkan dimanapun adalah konsekuensi yang harus ditanggung oleh setiap abdi negara.  \"PNS kan sudah bersumpah siap ditempatkan dimanapun,\" imbuhnya. Ia membeberkan, saat ini kebutuhan guru agama di lokasi-lokasi yang terpencil masih sangat dibutuhkan. Karenanya ia berharap kepada para guru agama yang dimutasi tersebut untuk dapat bersyukur karena masih berada dilingkungan kota. \"Kalau mau jujur di daerah kabupaten itu masih butuh tenaga guru agama,apa mau yang di kota kita pindahkan ke sana?  Bukankah masih mending bertugas di dalam kota ini,\" tuturnya. Ia mencontohkan dirinya sendiri. Menurutnya, ia pun semula merasa berat ketika ia sudah merasa nyaman bertugas di Bengkulu Utara namun kemudian diputuskan untuk pindah ke Kota Bengkulu. \"Tapi saya bisa menerima dengan lapang dada. Karena jabatan itu tidak ada yang abadi. Kita memang harus siap dimanapun dan kapanpun,\" pungkasnya. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait