MASA remaja diklaim banyak ilmuwan sebagai masa penting dalam pertumbuhan otak. Masalahnya banyak remaja yang suka mengonsumsi minuman berkafein. Padahal sebuah studi memperingatkan kafein dapat menghentikan atau mengganggu perkembangan otak remaja.
Peneliti juga menemukan bahwa perkembangan otak di masa remaja adalah salah satu yang paling penting. Saking krusialnya, jika proses ini terganggu, remaja yang mengalaminya akan rentan terkena schizophrenia, gangguan kecemasan, penyalahgunaan obat-obatan dan mengidap gangguan kepribadian.
Tapi menurut peneliti, fokus efek konsumsi minuman berkafein yang mengganggu proses perkembangan otak remaja ini terletak pada kemampuannya mencegah para remaja untuk mencapai tahapan deep sleep dalam tidurnya.
\"Optimalisasi (proses perkembangan otak) tampaknya terjadi selama tahapan deep sleep. Jadi saat itu sinapsis (koneksi antarsel) kuncinya diperpanjang, dan yang tidak dibutuhkan dihilangkan sehingga jaringan di dalamnya menjadi lebih efisien dan tentu saja lebih kuat,\" kata peneliti dari University Children’s Hospital, Zurich, Professor Reto Huber, seperti dilansir laman Daily Mail, Kamis (19/12).
Hal ini telah dibuktikan peneliti dengan menggunakan sejumlah tikus muda untuk percobaan. Ternyata tikus-tikus muda yang diberi minuman berkafein terbukti lebih sulit mencapai tahapan deep sleep dalam tidurnya dibandingkan rekan-rekannya yang hanya minum air putih biasa.
\"Koneksi di dalam otak mereka pun terlihat lebih banyak di akhir studi, artinya proses pemangkasan sinapsis tadi terganggu,\" tambahnya lebih lanjut.
Yang tak kalah mengejutkan, jubir studi ini juga menambahkan rata-rata konsumsi kafein pada anak-anak dan remaja maupun orang dewasa muda terus meningkat hingga 70 persen dalam kurun 30 tahun terakhir dan ini tampaknya akan terus bertambah.
\"Industri minuman pun memperlihatkan peningkatan penjualan tercepat, terutama pada segmen minuman berenergi yang mengandung kafein,\" pungkasnya.(fny/jpnn)