SELAMA tahun 2013, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu menemukan 19 kasus kematian bayi. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris BKKBN Drs Zainin, kemarin (17/12). Ia mengatakan angka kematian bayi di Provinsi Bengkulu pada 2013 sebanyak 19 kasus. Angka kematian ini meningkat dari tahun 2012 yang lalu yang hanya 16 kasus. “19 kasus kematian di Bengkulu memang tinggi, namun untuk tingkat nasional masih terbilang rendah,” kata Zainin. Meskipun terbilang rendah, namun harus tetap menjadi perhatian oleh pemerintah dan BKKBN sendiri selaku lembaga yang bertugas untuk menekan angka kematian bayi tersebut. Salah satunya yakni melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Bengkulu dan pihak terkait lainnya. “Jumlah angka kematian bayi yang meninggal, kebanyakan terjadi di daerah pedesaan ketimbang di perkotaan,” tambahnya. Ini disebabkan daerah pedesaan tidak terjangkau program KB seperti pencegahan kematian ibu dan anak. Selanjutnya program BKKBN didaerah pedesaan ini, kata dia merupakan fokus dari program BKKBN selama ini. “Kita menargetkan pada akhir tahun 2015 angka kematian bayi akan menurun lebih jauh,” ujarnya. Dalam program BKKBN sudah membuat akselerasi 2013-2014 untuk gencar mengajak masyarakat sadar untuk lebih memperhatikan kesehatan ibu Ibu yang hamil dan lebih memilih untuk mempercayakan peroses persalinan ke tenaga kesehatan. “Kita targetkan sebelum tahun 2015 mendatang masyrakat pedesaan akan lebih mempercayakan peroses kehamilan kepada tenagga kesehatan,bukan ke dukun” ujarnya. (100)
Kematian Bayi Bertambah
Rabu 18-12-2013,11:22 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :