BERBAGAI minuman stimulansia seakan sudah menjadi menu wajib bagi pekerja yang sering lembur. Dari yang paling klasik yakni kopi tubruk, hingga minuman berenergi. Pada titik tertentu, doping tersebut akan memicu jittery. Apa itu? \"Jittery itu.. Agak susah menjelaskannya. Semacam gelisah, tapi ada euforianya, kadang juga kelihatan \'pecicilan\',\" demikian dr Andreas Prasadja, RPSGT, seorang pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, saat dihubungi wartawan, Senin (16/12). Gejala yang disebutnya sebagai jittery itu menandakan bahwa efek stimulansia yang diminum saat lembur sudah melampaui batas-batas kemampuan fisik seseorang. Ia mengatakan jika sudah mengalami tanda-tanda seperti itu maka sebaiknya tidak memaksakan diri. Jika disertai dengan gejala lain seperti keringat dingin dan jantung berdebar-debar, mau tidak mau konsumsi kopi dan sejenisnya harus dihentikan. Percuma dipaksakan, sebab terkadang hanya tinggal mata saja yang terjaga sementara otak tetap kelelahan dan tidak bisa fokus. \"Tetap tidak produktif juga akhirnya,\" kata dr Ade. Ditambahkan oleh dr Ade, mengonsumsi stimulansia seperti kopi dan minuman berenergi sebenarnya tidak terlalu banyak membantu menggantikan efek kurang tidur. Kalaupun bisa membuat mata tetap terjaga, stimulansia tidak cukup efektif mengembalikan kebugaran otak yang tetap akan kelelahan. Justru dengan mengonsumsi stimulansia, akan tercipa sebuah lingkaran setan yang akan merusak kesehatan. Stimulansia akan memicu susah tidur saat ada kesempatan untuk istirahat, lalu di hari berikutnya akan merasa kurang tidur dan akhirnya butuh stimulan lagi. Begitu seterusnya. \"Daripada mengonsumsi stimulansia seperti itu, lebih baik mengatur waktu. Prioritaskan kesehatan,\" saran dr Ade. (net)
Hati-hati Saat Lembur!
Selasa 17-12-2013,11:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :