BENGKULU, BE - Pasukan pengamanan sudah pasti disiapkan saat Presiden SBY datang ke Bengkulu pada puncak HPN 2014 nanti. Pelaksanaan puncak HPN dilaksanakan di ruang terbuka dalam Benteng Marlborough. Namun, yang dikhawatirkan jika saat kedatangan Presiden SBY tersebut terjadi hujan deras dan badai. Untuk mencegah hal tersebut, perlukah pawang hujan untuk menjaga langit Bengkulu? Tidak seperti yang terjadi di Sumenep, (4/12) lalu, kedatangan Presiden SBY di daerah itu, sekitar 100 pawang hujan dikerahkan pemerintah setempat. Keterlibatan pawang hujan itu untuk mengantisipasi turunnya hujan saat kunjungan Presiden SBY ke Sumenep. Namun, saat kunjungan Presiden SBY ke Bengkulu pada puncak HPN nanti, Asisten I Setda Pemprov Drs H Sumardi MM mengaku tidak akan melibatkan pawang, karena takut dianggap \"syirik\". Agar tidak terjadi badai dan hujan deras yang dapat mengganggu kegiatan HPN, dia meminta agar masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, cendikiawan dan sebagainya agar berdoa, pelaksanaan HPN 2014 dapat berjalan lancar tanpa ada gangguan sedikitpun. \"Kita percaya saja pada Tuhan yang Maha Esa, dan meminta doa dengan ikhlas dari masyarakat dan tokoh agama, serta lainnya agar tidak terjadi badai, yang sifatnya mengganggu acara,\" katanya. Dia mengatakan meskipun terjadi hujan, panitia akan menyiapkan tenda yang kuat dari serangan badai, dan hujan, sehingga tidak mengganggu acara puncak HPN 2014. \"Kita sudah antisipasi, tenda harus kuat, harus memenuhi standar. Nanti, Paspamres juga akan mengecek tenda,\" jelasnya. Sedangkan Dinas Kesehatan Provinsi, Hendarini BSc S.Sos mengatakan, sebelum hari pelaksanaan, pihaknya akan melakukan fogging nyamuk di Benteng Marlborough dan Gedung Daerah, yang akan menjadi tempat menginap Presiden SBY. \"Agar presiden tidak terserang nyamuk,\" ucapnya saat rapat koordinasi persiapan kemarin. (100)
Tak Gunakan Pawang Hujan
Kamis 12-12-2013,11:37 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :