Pasar Syariah Lampaui Rata-Rata Nasional

Selasa 10-12-2013,14:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Lembaga keuangan syariah di Bengkulu akhir-akhir ini terus menunjukkan perkembangan yang patut mendapat apresiasi. Terlebih, pangsa pasar bank syariah di \'Bumi Raflesia\' kini setingkat berada di atas pangsa pasar syariah nasional. \"Jika dilihat rata-rata nasional, pangsa pasar ekonomi syariah kita berada di atas. Pangsa pasarnya sebesar 5 persen, maka di Bengkulu adalah sebesar 6 persen,\" ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono. Menurut Yuwono, pangsa pasar Bank Syariah di Bengkulu 6 persen dari seluruh pangsa pasar perbankan di Bengkulu. Namun, katanya, jika dibandingkan dengan pangsa pasar bank syariah secara nasional, di Bengkulu tersebut lebih besar dari pangsa pasar bank syariah secara nasional yang hanya 4 persen dari seluruh pangsa pasar bank yang ada di Indonesia. \"Selain pangsa pasar, pertumbuhan perbankan syariah di Bengkulu juga lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan syariah secara nasional,\" tambah Yuwono. Dijelaskannya, pertumbuhan perbankan syariah Bengkulu terjadi hingga bulan September tercatat 37, 93 persen. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan bank sayriah secara nasional 35,01 persen. Selaras dengan pertumbuhan aset tersebut, penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Bengkulu tercatat sebesar Rp 714 miliar atau tumbuh 39,72 persen. Pertumbuhan tersebut relatif lebih tinggin dibandingkan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah nasionl yang tumbuh sebesar 36,9 persen. Sementara itu, untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan syariah Bengkulu sebesar Rp 400 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 31, 80 persen. Lebih lanjut, Yuwono menjelaskan, jika dilihat perkembangan perbankan syariah secara nasional mencatatkan pertumbuhan sebesar 35,01 persen atau senilai dengan Rp 227 triliun, pertumbuhan perbankan syaraih secara nasional tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan nasional yang hanya tumbuh sebesar Rp 18,16 persen. Lanjutnya lagi, penyaluran pembiayaan perbankan syariah tercatat sebesar Rp 177 triliun atau tumbuh sebesar 36,03 persen. Pencapaian tersebut diimbangi dengan non performing financing atau kredit macet untuk perbankan konvensional  sebesar 2,80 persen. \"Memang jika dilihat dari nominal perbankan syariah baik di Bengkulu maupun nasional masih jauh dari perbankan konvensional, namun hal tersebut wajar karena perbankan syariah masih tergolong baru, namun yang terpenting pertumbuhan yang cukup tinggi itu menandakan semakin diminatinya perbankan syariah,\" tutup Yuwono. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait