BENGKULU, BE - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu kini telah memetakan potensi penyumbang jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih atau golongan putih (Golput) Pemilu 2014 datang dari pemilih pemula. Menyikapi hal tersebut, KPU memprioritaskan pemilih pemula sebagai sasaran kegiatan sosialisasi. Langkah awal KPU Kota, kini telah merekrut relawan demokrasi segmen pemilih pemula lebih banyak dibandingkan segmen pemilih lainnya. \"Perkiraan kami, angka golput terbanyak berasal dari pemilih pemula. Karena itu, kami memilih anggota relawan demokrasi segmen ini berjumlah 7 orang, sedangkan segmen lainnya hanya berkisar antara 3 sampai 5 orang,\" kata Anggota KPU Kota Bengkulu Divisi Sosialisasi, SDM dan Pendidikan Pemilih, Sri Hartati MPd, kemarin. Dikatakannya, pemilih pemula tersebut merupakan kalangan pelajar mulai kelas dari 2 SMA yang belum memiliki kesadaran untuk memilih. Jika hal ini dibiarkan, maka hampir dipastikan para pelajar tersebut mengabaikan haknya sebagai pemilih. \"Cara mensosialisasikan pemilu kepada segmen ini berbeda dengan segmen lainnya, yakni harus mendatangi setiap sekolah dan disampaikan secara berulang-ulang,\" ujarnya. Sri Hartati mengharapkan, sosialisasi Pemilu ini tidak hanya dilakukan relawan demokrasi, namun dilakukan juga oleh partai politik (Parpol) peserta Pemilu. Selain menekan angka Golput, sosialisasi dari Parpol itu sekaligus menjadi sarana memperkenalkan caleg kepada calon pemilih. \"Parpol bisa melakukan sosialisasi di luar sekolah atau dalam bentuk pertemuan terbatas. Kalau di sekolah memang tidak dibolehkan, karen sekolah sendiri merupakan sarana umum milik pemerintah,\" pungkasnya. Terpisah, Maya Susanti (18) siswi SMAN 1 Kota Bengkulu ketika diminta pendapatnya mengenai Pemilu, mengatakan, ia menganggap menyalurkan hak pilih dalam Pemilu itu sebagai sebuah keharusan. Menurutnya, dengan memberikan hal pilih, maka ia sudah ikut menentukan arah nasib bangsa sebagaimana makna demokrasi itu sendiri. \"Rugi dong kalau Golput. Karena memilih itu menentukan nasib bangsa dan negara,\" katanya. Hal berbeda dikatakan calon pemilih pemula, Zulfitardi (18) siswa SMAN 6 Pondok Suguh, Mukomuko. Baginya, memberikan hak pilih atau tidak dalam Pemilu merupakan pilihan bagi pemilih dalam proses demokrasi. \"Mau milih atau tidak memilih, tergantung kita. Golput itu juga pilihan,\" katanya. (400)
Pemilih Pemula Penyumbang Golput
Senin 09-12-2013,09:52 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :