Aktivitas Gunung Kaba Meningkat

Kamis 05-12-2013,13:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Rejang Lebong mulai mempengaruhi peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Kaba. Hal itu dibenarkan Kepala Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Kaba Sigit Idianto kepada sejumlah wartawan, Rabu (4/12). Namun Sigit memastikan peningkatan aktivitas kegempaan gunung aktif di Provinsi Bengkulu itu masih pada taraf normal meski terjadi meningkat dibanding sebelumnya. \"Untuk status Gunung Kaba masih aktif normal, kita terus melakukan pemantauan secara periodik,\" tegasnya. Intensitas hujan diakui Sigit akan mempengaruhi kondisi genangan air di danau kawah Gunung Kaba dengan volumenya yang bertambah. \"Kalau musim hujan ini memang kegempaan meningkat, namun saat hujan reda kegempaan kembali normal, begitu juga dengan kondisi kawah, meski tergenang air namun tetap normal,\" katanya. Pantauan lainnya, Sigit mengungkapkan kondisi tumbuh-tumbuhan juga terlihat masih normal tidak ada tanda-tanda aktivitas gunung yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman di sekitar kawasan. \"Karena aktivitas gunung masih normal, aktivitas pendakian yang rutin dilakukan pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu masih cukup banyak,\" ungkapnya. Dibagian lain, Pemkab Rejang Lebong terus meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan program simulasi bencana melibatkan masyarakat yang berada di sekitar kawasan Gunung Kaba. Hal itu tertuang dalam rapat koordinasi persiapan simulasi penanggulangan bencana di ruang rapat Pemkab RL, dipimpin Wakil Bupati RL Syafewi, melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Palang Merah Indonesia, TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan intansi terkait lainnya. Kepada wartawan, Wabup mengungkapkan, simulasi penanggulangan bencana Gunung Kaba merupakan kegiatan rutin. Kali ini akan kembali dipusatkan di Desa Sumber Urip pada tanggal 10 Desember 2013 mendatang. \"Dengan simulasi ini, kita harapan ada nilai pendidikan bagi masyarakat di sekitar kawasan Gunung Kaba bisa melakukan tindakan jika benar-benar terjadi bencana gunung meletus,\" ungkapnya. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu akan mengelar simulasi bencana Bukit Kaba meletus pada tanggal tersebut 10 Desember mendatang dengan melibatkan sekitar 400 warga dari Desa Sumber Urip dan sekitarnya. \"Kita akan mengadakan simulasi bencana alam gunung api Bukit Kaba meletus yang akan diikuti sebanyak 400 orang dari warga setempat,\" ujar Kepala BPBD Provinsi Bengkulu Ir Kolendri, kemarin. Dijelaskan Kolendri, selain warga Desa Sumberurip, simulasi juga akan diikuti oleh warga dari desa tetangga yang dianggap zona merah gunung api Bukit Kaba. Simulasi akan dilakukan oleh BPNPB dan PMI Provinsi Bengkulu TNI dan Polri. \"Simulasi yang dilakukan untuk mengukur kekuatan logistik, kesiapan evakuasi bencana yang lebih dioftimalkan, seperti BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan,\" katanya. Simulasi bencana tersebut untuk menyiapkan masyarakat dari ancanam letusan gunung api yang masih aktif, yang terus dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atau lembaga pemantau gunung berapi di Indonesia. Sebelumnya, BPBD Provinsi Bengkulu sudah membuat perencanaan kontijensi untuk penanggulangan bencana gunung api meletus. Selain itu juga sudah dibuat organisasi dan prosedur tetap penanggulangan bencana. (100/999)

Tags :
Kategori :

Terkait