Ekspor Batu Bara Terkendala Transhipment

Rabu 04-12-2013,13:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Lokasi transhipment atau bongkar muat masih menjadi kendala utama dalam proses ekspor batu bara dari Provinsi Bengkulu. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batu Bara (APBB) Bengkulu, Syafran Junaidi. \"Saat ini yang masih menjadi kendala kita adalah lokasi transhipment kita,\" ungkap Syafran Menurut Syafran, jika dilihat dari segi volume batu bara yang akan di ekspor tidak menjadi masalah. Karena persediaan batu bara di Bengkulu masih cukup. Namun yang menjadi masalah adalah lokasi mereka harus melakukan bongkar muat. Saat ini para pengusaha masih melakukan bongkar muat di dalam pelabihan dengan kapasitas kecil atau menggunakan kapal tongkang. Biaya yang dikeluarkan pengusaha dengan menggunakan kapal besar sama dengan menggunakan kapal tongkang. Mereka berharap ekpor yang mereka lakukan bisa menggunakan kapal dengan tonase besar sehingga biaya mereka bisa lebih minim dan untuk mereka bisa maksimal karena volumenya juga tinggi. \"Kalau masalah permintaan tidak ada masalah, karena banyak sekali permintaan ekspor batu bara dari Bengkulu, tapi kita masih terkendala untuk melakukan pengangkutan,\" tambah Syafran. Lebih lanjut Syafran menjelaskan selain dilarang melakukan transhipment di sekitar Pulau Tikus, mereka juga dilarang Adpel untuk melakukan transhipment di area kolam Pelabuhan Pulau Baai. \"Adpel selaku penanggung jawab keselamatan pelayaran melarang kami melakukan bongkar muat di area kolam dengan tonase besar, karena mengancam keselamatan pelayaran,\" jelas Syafran. Syafran juga berharap kepada Pelindo selain melakukan pendalaman alur maupun kolam. Mereka juga harus mempersiapkan infrastruktur seperti jetty kapal yang harus sesuai dengan volume kapal. Menurut informasi yang didapat APBB,  jetty yang ada di pelabuhan hanya bisa untuk kapal dengan kapasitas 30 ribu ton. Sementara transhipment di sekitar Pulau Tikus mereka berharap agar pemerintah bisa mengizinkan lagi. \"Jika pemerintah menginginkan ekspor batu bara kita terus meningkat, kami berharap pemerintah menyediakan lokasi transhipment yang baik dengan infrastruktur yang memadai,\" tutup Syafran.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait