JAKARTA, BE – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak menggelar konvensi seperi halnya Partai Demokrat (PD)untuk menjaring capres. Penjaringan ala PKS melalui proses Pemilihan Raya (Pemira). Pemilihan diikuti kader internal PKS yang diajukan berbagai DPW PKS kepada Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK) PKS yang menerima mandat untuk menggelar Pemira itu. ”Usulan nama (kader) itu yang kemudian akan dipilih oleh setidaknya sejuta kader PKS yang tersebar di seluruh Indonesia. Proses pemilihannya pada 29 November dan 30 November 2013,” kata Presiden PKS Anis Matta di Gedung JCC, Jakarta, Rabu (27/11) . Anis mengatakan, dari hasil Pemira oleh sejuta kader PKS itu maka akan tersaring antara 3 nama sampai 5 nama yang selanjutnya diajukan ke Majelis Syuro PKS. Maksudnya, pola rekruitmen capres yang digunakan PKS dalam Pemira ini menerapkan metode kedaulatan kader, sebab aspirasi semuanya muncul dari kader PKS. ”Sebab nanti kandidat capres hanya bertempur di luar (partai), sedangkan di internal tak akan ada yang bertempur. Nah, kalau konvensi (Demokrat) itu kan bertarungnya di dalam partai dan di luar partai. Itu ongkos politiknya luar biasa besar. Artinya Pemira ini sangat berbeda dengan konvensi-nya Demokrat, sebab di dalam Pemira ini tidak adapertarungan antar elite, namun yang muncul adalah geliat dan semangat seluruh kader partai dalam menentukan capresnya,” urai Anis. Menurutnya, dengan Pemira ini maka PKS berupaya menjaring sebanyak-banyaknya capres dari internal sesuai aspirasi kader PKS di daerah sehingga yang muncul adalah beberapa yang terbaik dari kader itu sendiri. ”Artinya, kami di DPP PKS hanya memfasilitasi keinginan kader di bawah siapa sebenarnya yang memang layak menjadi capresnya PKS,” tegas Anis. Untuk diketahui, Pemira PKS diputuskan di Election Update ke 3 PKS di Jakarta pada 21 November 2013 lalu. Saat itu yang muncul 22 kandidat capres PKS, di antaranya Anis Matta sendiri, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Menkominfo RI Tifatul Sembiring, sertabeberapa anggota Majelis Syuro dan pendiri PKS. Dalam kesempatan itu, Anis juga membantah kalau Pemira ini dilakukan untuk menaikkan elektabilitas partainya yang sedang melorot. Menurutnya, walau elektabilitas PKS yang saat ini masih rendah tak bisa dibuat alasan untuk menunda penjaringan capres. ”Gak ada itu (Pemira) hubungannya dengan elektabilitas, tapi memang karena tuntutan kader-kader kami di bawah yang meminta penetapan capres sebelum Pileg 2014. Jadi capres PKS tetap akan ditentukan terlepas dari tinggi dan rendahnya elektabilitas PKS,” jelasnya. Dia menambahkan, para kader PKS dan tokoh partai ingin melihat PKS dalam satu paket lengkap pada Pemilu 2014 mendatang, yakni memiliki caleg dan capres, sehingga elektabilitas capres maupun caleg PKS dapat meningkat secara beriringan. ”Yang jelas rencana koalisi partai Islam itu nanti sajalah setelah pileg. Setelah kami melihat pencapaian partai kami dalam presidential threshold baru kami akan fleksibel,” ungkapnya. Terkait dirinya masuk sebagai kandidat capres PKS, Anis mengatakan lewat proses di Pemira belum tentu dirinya akan ditetapkan sebagai capres PKS. ”Lewat Pemira ini maka belum tentu capresnya adalah Presiden PKS,” pungkasnya. (jpnn)
Jaring Capres, PKS Gelar Pemira
Jumat 29-11-2013,10:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :