Mau Untung? Menabung Emas dan Valas!

Rabu 27-11-2013,09:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Menabung emas dan valuta asing (Valas) menjadi solusi berinvestasi, agar tak terpengarus penurunan nilai mata uang (inflasi). Dua macam investasi tersebut digolongkan sebagai instrumen investasi yang bisa menghindari risiko aset lain kehilangan nilai. \"Keduanya juga bisa sebagai pelindung nilai instrik terhadap uang tunai yang setara dan tidak tergerus inflasi,\" kata Pemimpin Cabang BNI Bengkulu, Agus Haedar Usman. Menurut Agus, emas harganya relatif stabil dan tidak terpengaruh inflasi. Dicontohkannya, emas muni tahun 1983 seharga Rp 12 ribu per gram, kemudian tahun 2013 emas berada di harga Rp 96 ribu per gram dan pada Akhir Agustus 2013 ini sudah mencapai RP 505 ribu per gram. Emas murni merupakan aset yang paling mudah diperjualbelikan. Selain itu bisa dijadikan sebagai jaminan di pegadaian. Dari segi keamanan interistik, emas adalah yang nomor 1. Namun logam mulia itu rentan dicuri atau dirampok jika disimpan di rumah. \"Menyimpan emas disarankan tidak dalam jangka waktu pendek atau kurang dari 1 tahun. Sebaiknya menyimpan emas minimal 5 tahun, karena berdasarkan data historis harga emas akan mengalami kenaikan 2 kali lipat setiap 5 tahun,\" tambah Agus. Menurut Agus, harga meskipun harga emas selalu naik, namun nilainya akan tetap sama. Ia mencontohkan, jika tahun ini biaya masuk sekolah setara dengan 20 gram emas, maka enam tahun kemudian biayanya tetap di kisaran 20 gram emas. Sementara itu, menabung dengan valas atau uang dolar juga dianggap tidak akan terpengaruh inflasi. Bisa dilihat dari nilai tukar 1 US Dolar tahun 1980 yang masih setara Rp 626, lalu tahun 1990 setara dengan Rp 1.900. Kemudian tahun 200 setara dengan Rp 8.300. Saat ini nilai tukar rupaih pada kisaran Rp 11.500. \"Meskipun simpanan Valas memiliki bunga yang ralatif kecil, namun akan memberikan banyak manfaat,\" jelas Agus. Manfaat menyimpan Valas Abtara lain, terangnya, bisa digunakan unutk perjalanan wisata keluar negeri maupun sekolah anak. Yang palin penting, katanya, dapat melindungi nilai riil uang atau mempertahankan daya beli, karena rupiah rat-rata terkena inflasi 7,69 per tahun. Sedangkan risiko yang bisa diterima dengan menyimpan valas, katanya, hampir sama dengan emas. Jika disimpan di rumah, bisa terkena pencurian atau mengalami kerusakan. Dolar yang tidak terawat, seperti terkena noda maupun berubah warna berakibat pada pengurangan poin. \"Jika dilihat dari situ investasi emas maupun valas sama-sama menguntungkan karena diyakini tidak akan terkena dampak dari inflasi, namun kita harus bijak dalam menyimpannya,\" pungkas Agus. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait