Plt Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, M.Pd membuka Festival Tabot 2012. Kendati dalam keadaan hujan, pembukaan Festival Tabot berjalan lancar. Pada kesempatan ini, Plt Gubernur mengharapkan kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bengkulu mengangkat lagi potnesi wisata, kesenian dan kebudayaan yang ada di daerah masing-masing. Salah satu kesenian yang disebut Plt Gubernur Bengkulu adalah barong landong, kesenian warga Lembak yang sudah puluhan tahun hilang. Selain itu ada juga bubu gila yang merupakan kesenian daerah yang pernah ada, namun menghilang. \'\'Mari kita gali lagi potensi kesenian yang kita miliki tersebut. Selanjutnya kita tingkatkan menjadi kesenian masyarakat untuk kemudian memperkaya khasanah budaya di Provinsi Bengkulu,\'\' ujarnya. Hadir dalam acara pembukaan ini, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu, Danrem 041 Gamas Kolonel Inf Teguh Pambudi, Bupati Bengkulu Utara Dr. Ir Imron Rosyadi M.Si MM dan Bupati Kepahiang, Drs. Bando Amin C Kader MM. Usai membuka Festival Tabot, Plt Gubernur juga melepas rombongan Kerukunan Keluarga Tabot untuk memulai prosesi mengambik tanah. Prosesi ini dipimpin Ketua Dewan Syuro KKT, Ir Syiafril. Festival Tabot ini sendiri akan digelar selama 10 hari, mulai dari 14 November hingga 24 November 2012 mendatang. Kesenian Barong Landong merupakan permainan rakyat menyerupai manusia raksasa yang diciptakan sebagai ungkapan rasa syukur setelah panen padi. Alat permainan tersebut terbuat dari kerangka lukah/bubu penangkap ikan, diberi tangan dan kepala dengan paras lelaki dan perempuan, dan didandani seperti pengantin tradisional Bengkulu. Barong Landong tersebut didandani memakai topi yang disebut singal dan pada zaman dulu mengenakan kain blongsong yang bersulam benang emas. Saat ini kain tersebut sudah sulit dicari dan digantikan dengan kain besurek khas Bengkulu.(**)