Korut Ancam Bumihanguskan Korsel

Sabtu 23-11-2013,08:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SEOUL - Hari ini tepat tiga tahun peringatan insiden Yeongpyeongdo alias peristiwa Pulau Yeonpyeong. Bentrok di perbatasan dua Korea yang menewaskan empat orang itu memantik ketegangan berkepanjangan. Kemarin (22/11) untuk menandai kejadian tersebut, Korea Utara (Korut) kembali menebar ancaman.

\"Tiga tahun lalu aksi balasan hanya bisa kami lakukan di Yeonpyeong. Tapi, lain waktu kami akan menjadikan Gedung Biru dan seluruh markas rezim boneka itu sebagai target,\" ungkap Tentara Rakyat Korut dalam pernyataan tertulis. Pyongyang menyatakan tidak akan segan-segan membumihanguskan pusat pemerintahan Korsel dan istana kepresidenan. Korut melontarkan ancaman tersebut bersamaan dengan dimulainya latihan militer Korsel di Yeonpyeong dan sekitarnya. Kemarin Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), dan Korps Marinir Korsel memang berlatih perang di pulau perbatasan dua Korea tersebut. Latihan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan insiden Yeonpyeongdo oleh Korsel. \"Jika Selatan (Korsel) kembali memprovokasi kami, lautan api yang pernah tercipta di Yeonpyeong akan berpindah ke Gedung Biru,\" lanjut Korut dalam ancamannya. Pyongyang lantas memperingatkan Presiden Korsel Park Geun-hye agar tidak bertindak provokatif. Korut meminta pemimpin perempuan itu bisa mengambil pelajaran dari insiden maut tersebut. Tiga tahun lalu Korut membombardir Yeonpyeong setelah sebelumnya memperingatkan Korsel agar tidak berlatih militer di pulau tersebut. Selama ini Korut memang mengklaim bahwa pulau kecil tersebut sebagai bagian dari wilayahnya. Akibat serangan Korut itu, dua marinir dan dua warga sipil Korsel tewas. Insiden tersebut langsung memantik ketegangan berkepanjangan. Sementara itu, militer Korsel akhirnya bersepakat dengan Lockheed Martin, perusahaan senjata asal Amerika Serikat (AS), untuk membeli 40 jet siluman F-35A. Namun, sebagian publik Korsel menentang rencana tersebut.

Sebab, pembelian armada canggih itu berpotensi memantik ketegangan baru dengan Korut. Beberapa hari terakhir, sejumlah warga Korsel mengadakan unjuk rasa untuk menentang rencana itu. (AP/AFP/hep/c15/dos)

Tags :
Kategori :

Terkait