Produksi Cabai Turun Drastis

Rabu 20-11-2013,15:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEPAHIANG, BE - Produksi buah cabai di Kabupaten Kepahiang kini mengalami penurunan drastis. Ini lantaran intensitas curah hujan yang tinggi. Akibatnya, petani memilih tidak menanam cabai karena perawatan yang sulit, ditambah lagi tanaman cabai rentan terserang penyakit. Warga Taba Tebelet, Azuardi (45) mengatakan sejak musim hujan melanda produksi cabai mengalami penurunan yang cukup drastis. Sehingga dirinya yang berprofesi sebagai penjual cabai di pasar sangat sulit untuk mendapatkan cabai untuk dijual. \"Memang sejak musim hujan ini harga cabai masih relatif normal, kami biasanya mengambil seharga Rp 30 ribu dari petani,\" ujarnya. Dikatakannya, walaupun harganya relatif normal, namun cabai susah didapatkan. Karena rata-rata petani cenderung enggan menanam cabai dimusim hujan ini. \"Kalau kondisi seperti ini berlanjut terus, maka tidak menutup kemungkinan nantinya harga cabai akan meroket lagi,\" jelas pedagang cabai di Pasar Kepahiang ini. Terpisah, Ketua Gapoktan Serunting Sakti desa Karang Indah, Drs H Syaiful Amri mengatakan, saat musim hujan seperti ini memang petani tidak ada yang menanam cabai. Selain karena perawatannya sangat susah, ditambah lagi tanaman cabai lebih rentan terserang penyakit. \"Disaat musim hujan seperti saat ini, kalau petani tetap nekad menanam cabai maka petani harus menanggung kerugian karena banyak hama,\" katanya. Menurutnya, memang kalau dihitung-hitung harga jual cabai dari petani kepada pengumpul saat ini masih terbilang tinggi. Namun ancaman kerugian akan dihadapi petani disaat musim hujan ini. \"Penyakit cabai bonyok sudah pasti mengancam tanaman cabai. Belum lagi bunga cabai susah menjadi buah karena lebih cepat gugur akibat curah hujan,\" tandasnya. (505)

Tags :
Kategori :

Terkait