UNTUK mengantisipasi kecelakaan lalu lintas (lantas) di jalanan protokol, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu menutup sebagian jalan arteri primer atau jalur tempat berbeloknya kendaraan. Disampaikan Kepala Dinas PU, Ir Darmawansyah MT, penutupan ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak seta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.
\"Mulai dari simpang Betungan, Jalan Depati Payung Negara, Jalan Adam Malik, Jalan P Natadirja, Jalan Tanah Patah, Jalan S Parman, Jalan Suprapto hingga Simpang Tugu Dol itu merupakan jalan arteri primer. Berdasarkan Perda kita, jalanan ini tidak boleh dibolong. Bisa dilihat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bengkulu,\" ujarnya saat diwawancarai, kemarin.
Dia menjelaskan, selain ditutup, kendaraan yang melintas pada jalur ini tidak boleh menggunakan kecepatan lebih dari 60 kilometer per jam. Pihaknya menyerahkan masalah kecepatan kendaraan pada jalan arteri primer ini kepada pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu bekerjasama dengan Satuan Lalu Lintas Polres Bengkulu untuk mengawasi.
\"Kecepatan minimal saat melintas dijalan itu semestinya 60 kilometer per jam, kewenangan Dishub dan Satlantas untuk mengawasi kendaraan yang melintas lebih dari kecepatan yang ditetapkan ini,\" urainya.
Menurutnya, tindakan penutupan ini sesuai dengan keluhan warga disekitar jalan untuk memutar tersebut akan kerawanan terjadinya kecelakaan bila sering digunakan untuk memutar. Terlebih pada jalanan protokol setiap kendaraan biasanya melaju dengan kecepatan tinggi.
\"Banyaknya bolongan dimedian jalannya tentu resiko kecelakaan lalu lintas akan lebih tinggi. Karenanya penutupan ini bisa dikatakan sebagai langkah antisipasi,\" ujarnya.
Untuk jalan arteri primer diluar kawasan jalan protokol, pihak Dinas PU masih menunggu hasil koordinasi dengan pihak Dishubkominfo untuk pengerjaannya. Apabila usulan tersebut telah diajukan, pihaknya juga akan melihat ketersediaan anggaran untuk merealisasikannya. \"Diluar protokol masih kami koordinasikan dengan Dishub. Jumlahnya saya tidak tau pasti. Jelas masih ada tapi tidak banyak,\" tukasnya. (009)