Murni Disambar Petir

Kamis 31-10-2013,19:52 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ULU MANNA, BE - Kapolsek Pino, Iptu Wiwid Hartono SE memastikan jika kedua petani yang ditemukan sudah tewas dalam hutan karena sengatan petir.

Hal itu lantaran pada tubuh korban ada rambut bagian samping terkabar. Selain itu kondisi luka yang dialami kedua korban tidak ada mengeluarkan darah. \"Hasil visum dari dokter Puskesmas sudah kami terima, jadi kami pastikan kedua petani itu tewas karena sengatan petir,\" ujar Wiwid kemarin.

Sebagai pendukung hasil visum itu, polisi juga meminta keterangan dari beberapa petani yang juga berada di kawasan hutan Ulu Langkap, namun lokasinya agak berjauhan dengan tempat kedua korban tewas.

Menurut saksi, Senin sore itu turun hujan yang disertai guntur dan petir. Diduga secara bertepatan petir itu menyambar tempat kedua korban, Suhin (40) dan Riki (30),  yang berada dibawa pohon cempedak. \"Keluarga korbanpun sudah menerima dan memaklumi penyebab kematian kedua korban. Kami simpulkan kematian kedua korban bukan karena faktor lain tetapi faktor alam itu sendiri,\" jelas Wiwid.

Sementara itu Kepala Desa Simpang Pino, Nisbi A mengakui jika kedua petani itu sudah beberapa bulan ini menjalankan profesi sebagai pencari buah rotan. Pasalnya saat ini harga buah rotan ini mencapai Rp 48 ribu.

Suhin yang sudah dikaruniai 3 anak dan Riki dikaruniai 2 anak ini merupakan petani kopi dan sawah. Karena saat ini musim panen kopi sudah selesai sementara musim panen sawah masih menunggu, maka keduanya mencari rezeki dengan mengambuil buah rotan. \"Memang keduanya sudah beberapa bulan ini mencari buah rotan dan rencananya untuk dijual ke pasar desa Kamis besok (hari ini, red),\" terang Nisbi.

Kedua pria ini merupakan tulang punggung keluarga, namun setelah mereka meninggal, maka istri-istri mereka menjadi tumpuan anak-anaknya dalam hal memenuhi kebutuhan hidup.

Sekedar mengingatkan, kedua petani ini ditemukan oleh ayah mereka sendiri Selasa pagi pukul 08.30 WIB sudah tidak bernyawa tergeletak di bawah pohon cempedak. Keduanya ditemukan dalam hutan Ulu Langkap Desa Simpang Pino dengan jarak 3 jam perjalanan dari rumah. Saat ditemukan kondisi wajah dan kaki, dada serta rambut kepalanya gosong. Tidak jauh dari keduanya ditemukan hasil perolehan buah rotan sekitar 2 kg.(369)

Tags :
Kategori :

Terkait