Penertiban Kembali Tertunda

Rabu 30-10-2013,13:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang semula direncanakan hendak dilakukan oleh Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu di Pasar Minggu kemarin, kembali tertunda. Tidak jelas alasan penundaan penertiban ini. \"Hari ini kita tunda lagi penertibannya. Kita kan sifatnya menanti instruksi dari Disperindag.  Sejauh ini kita belum mendapatkan instruksi untuk melakukan penertiban tersebut,\" ujar Kepala Satpol PP Kota Bengkulu Jahin L SSos melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Zaharudin SH, kemarin. Langkah Satpol PP dan Disperindag Kota yang terkesan mengulur-ulur penertiban ini dikritik oleh anggota DPRD Kota, Sofyan Hardi SE. Menurutnya, upaya penertiban PKL hanyalah gertak sambal untuk menakut-nakuti pedagang. Upaya gertak sambal tersebut, ujarnya, tidak akan membuat jera para PKL yang masih kedapatan kerap berjualan di ruas ataupun badan jalan. \"Jika begitu, mana mungkin pedagangnya akan jera, semestinya yang dilakukan oleh satpol PP bersama UPTD pasar dan Disperindag bukanlah hanya gertak sambal, namun lebih kepada mencari solusi bagaimana agar penempatan para pedagang dapat teratur dan tidak menganggu ketertiban ataupun melanggar Perda yang ada,\" sampainya. Menurut Sofyan, sebaiknya pihak UPTD bersama Disperindag melakukan evaluasi secara menyeluruh kenapa hingga saat ini ratusan PKL itu baik yang berada di Pasar Minggu maupun Pasar Panorama enggan berjualan di tempat yang telah ditentukan. Dalam pandangannya, selain ketidaktegasan Pemda Kota, kerap tidak efektifnya langkah penertiban dalam memberikan efek jera adalah juga karena kurang pekanya Pemda Kota terhadap aspirasi para pedagang. \"Dari keluhan yang sering disampaikan oleh PKL, itu jelas, mereka mayoritas bersedia dipindahkan berjualan didalam pasar. Namun dengan kompensasi yang pasti, yakni siapkan tempat berjualan mereka. Kemudian saat relokasi kedalam pasar harus adil, jangan ada yang disisakan. Karena alasan para pedagang itu, kalau mereka berjualan didalam sementara pedagang lainnya masih ada yang berjualan diluar maka tentu dagangan mereka yang didalam tidak akan laku. Karena kebutuhan para pembeli sudah bisa didapat di luar pasar,\" tandasnya. Disamping itu, Sofyan juga menyarankan agar Pemda Kota melengkapi sejumlah sarana serta prasarana yang dibutuhkan oleh para pedagang. Salah satunya adalah dengan memberikan akses yang cukup untuk kembali menyemarakkan pasar-pasar rakyat seperti Pasar Panorama, Pasar Minggu dan Pasar Barukoto. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait