Anggaran Pengawasan Lingkungan Meningkat

Kamis 24-10-2013,19:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Beberapa tahun terakhir, pemerintah terus meningkatkan anggaran untuk menjaga semakin meningkatnya efek dari gas rumah kaca.  Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu, Iskandar ZO saat membuka Sosialisasi dan Antisipasi Dampak Gas Rumah Kaca di Hotel Tiara Kota Bengkulu, kemarin. \"Alhamdulilah pemerintah terus meningkatkan anggaran untuk menjaga lingkungan hidup kita,\" ungkap Iskandar. Bahkan menurutnya peningkatan tersebut sangatlah signifikan.   Jika sebelum tahun 2012 anggaran yang disediakan hanya sebesar Rp 500 juta, maka sejak tahun 2011 meningkat menjadi Rp 3,6 miliar dan pada tahun 2013 ini sudah mencapai Rp 5,4 miliar.  Hal tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, terlebih lagi Indonesia dengan hutannya merupakan paru-paru dunia.  Upaya pemerintah tersebut dengan mencantumkan pentingnya menjaga lingkungan dalam undang-undang. \"Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak azazi manusia, sehingga kita semua perlu menjaganya,\" tambah Iskandar. Namun saat ini keberadaan undang-undang tersebut belum banyak diketahui oleh pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah belum maksimal dalam menganggarkan anggaran untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.  Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut, ia berharap peserta yang berasal dari kabupaten dan kota bisa menyampaikan informasi tersebut kepada pemangku kebijakan. \"Kita berencana akan memberikan reward untuk daerah yang memberikan anggaran yang lebih untuk pelestarian lingkungan,\" jelas Iskandar. Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, saat ini dampak dari gas rumah kaca sudah sangat dirasakan salah satunya adalah tidak bisanya memprediksi kapan musim, sehingga banyak mempengaruhi pola tanam petani.  Selain dampak lainnya adalah semakin banyaknya bencana yang terjadi.   Indonesia yang memiliki hutan hujan tropisnya menjadi paru-paru dunia dan menjadi harapan semua negara untuk meminimalisir dampak dari gas rumah kaca ini.  Namun saat ini yang menjadi salah satu kendala adalah Indonesia yang bukan merupakan negara industri tentunya akan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada, dan tentunya hal tersebut akan mempengaruhi hutan Indonesia, jika tidak diolah secara arif. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait