Usai Andi, Giliran Anas

Jumat 18-10-2013,15:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE - Bekas Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia ditahan selama 20 hari ke depan di Rumah Tahanan Jakarta Timur (Jaktim) Cabang KPK di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/10). \"Selama 20 hari tahap pertama, AM bekas Menpora ditahan,\" kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP di Gedung KPK, Kamis (17/10). Johan menjelaskan Andi ditahan atas sangkaan dugaan korupsi proyek sarana dan prasarana Olahraga Hambalang 2010 sampai 2012. Penyidik KPK menjerat Andi dengan pasal 2 ayat 1 dan atau pasal 3 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat 1 KUHP. Andi selaku kuasa pengguna anggaran dianggap telah melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Johan mengatakan bahwa mega proyek hambalang yang multi years dari 2010 sampai 2012 menelan dana Rp 1,25 triliun. Berdasarkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan bahwa proyek tersebut menimbulkan kerugian negara Rp 400 miliar. Penahanan ini memberikan kesedihan bagi keluarga besar Mallarangeng. \"Tentu saja jika anda bertanya sedih tentu pasti lah (keluarga sedih),\" kata Juru Bicara Keluarga Mallarangeng, Rizal Mallarangeng di KPK, Jakarta, Kamis (17/10). Meski pedih, Rizal menambahkan, pihak keluarga akan berusaha untuk tabah menerima ihwal penahanan Andi oleh KPK. Ketabahan itu didorong sikap yang dimiliki bekas Juru Bicara Presiden itu. \"Kita terima itu (penahanan). Ya ada sedihnya pasti, tapi kakak saya seorang yang kuat, yang tabah,\" ujarnya. Menurut Rizal, penahanan terhadap Andi juga memberikan dampak positif. Sebab, bisa mempercepat proses peradilan terhadap Andi. \"Kami yakin bahkan adanya penahanan ini kalau ini mempercepat proses pengadilan menjadi sebuah proses yang perlu kita sambut dengan baik,\" ujarnya. Meski begitu, Rizal menambahkan, pihak keluarga melalui pihak kuasa hukum akan berusaha membuktikan bahwa Andi tidak terlibat dalam kasus Hambalang. \"kita buktikan di pengadilan bahwa Andi tidak bersalah,\" kata Andi. Sementara itu politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengaku tidak mempersoalkan penahanan kader PD yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Mallarangeng oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dugaan korpsi Hambalang. \"Itu kader kami yang sangat kita hormati. Karena hampir setahun dia tidak ditahan, sementara dalam hukum (dia butuh kepastian hukum),\" kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/10). Anggota Komisi III DPR itu memahami penahanan Andi oleh KPK lantaran berkas perkaranya sudah mendekati P21 dan statusnya bisa segera ditingkatkan dari tersangka menjadi terdakwa. Nah, Ruhut mengatakan, setelah penahanan Andi ini, dia memastikan disusul dengan penahanan Anas Urbaningrum. Hal kata Ruhut, juga akan berdampak pada elektabilitas PD. \"Setelah ditahannya Andi, dan nanti menyusul Anas. Saya yakin akhir tahun elektabilitas demokrat 15 persen, sekarang ini sudah 12 persen. Karena sekarang ini ada anggapan ini seperti main sinetron,\" ujarnya. Ditegaskan Ruhut, selama ini masyarakat bertanya-tanya mengapa KPK belum menahan Andi dan Anas, sehingga muncul anggapan bahwa keduanya merupakan tersangka bohongan. Karena itu Andi-Anas jadi beban bagi PD. \"Saya lega, apalagi nanti menyusul (penahanan) Anas,\" jelasnya. Menurutnya, lambatnya penahanan Anas juga karena ada alasan lain, karena KPK masih mengembangkan kasus yang melibatkan Anas. \"Anas kita tahu ada beberapa hal yang masih dikembangkan karena dia tidak hanya (terlibat) Hambalang, ada kasus lain,\" sebut Ruhut. Terakhir, Ruhut berpesan pada Anas untuk meniru langkah Andi yang kooperatif dan tidak bertingkah yang aneh-aneh menjalani proses hukumnya di KPK. Apalagi sampai membicarakan masalah sapi qurban. \"Gak usah yang aneh-aneh. gak usah ngomong kemaren potong sapi bukan sapi impor, gak usah ngomong jangan kurbankan manusia. Siapa juga korbankan orang, tidak pernah Demokrat korbankan kadernya. Kita cuma ingin kader jangan main api, Anas sudah kena main api,\" tandasnya.(fat/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait